Halloween party ideas 2015

Kamar Nomor 21

Kamar nomor 21. Kamar yang selalu saya gunakan ketika datang ke rumah di Ravenna ini. Kali ini saya nginap di kamar ini. Sama seperti kali pertama datang ke sini tahun lalu.

Saya pernah nginap di dua kamar lainnya. Satunya masih dekat dengan kamar 21 ini. Sama-sama di lantai 2 dan di sisi Timur rumah ini. Di sana juga bagus. Hanya saja, pemandangannya kurang bagus. Ketika keluar dari jendela, mata kita langsung tertuju pada rindangnya pepohonan yang ada di depan rumah. Bisa lihat dua ruas jalan raya dan rumah penduduk lainnya. Tetapi, kebanyakan pemandangan pepohonan.


Saya juga pernah mentina di sisi Barat rumah ini. Di kamar nomor 40-an. Saya tidak ingat persis nomornya. Lebarnya sekitar 2,5 meter tetapi panjangnya sekitar 10 meter. Termasuk kamar mandi. Ya, semua kamar di sini lengkap dengan kamar mandi. Tidak ada yang mandi di luar kamar.

Saya suka luasnya kamar ini. Tapi saya kurang suka pemandangannya. Hanya bias melihat halamana tengah rumah yang sangat indah. Tamannya dipenuhi bungan dan beberapa pohon. Ditata dengan rapi sehingga indah dipandang. Letaknya di lantai 1. Lantai 1 di sini maksudnya kamar yang terletak di atas bagian rumah yang rata dengan tanah. Lantai yang setinggi tanah di sini disebut lantai tanah atau piano terra dalam bahasa Italia. Ini bukan lantai dasar atau lantai 1 seperti dalam bentuk rumah di Indonesia.

Saya lebih suka kamar nomor 21. Bukan karena nomornya 21 yang juga berarti 3 kali 7. Angka 7 dalam budaya antik berarti sempurna. Tiga kali 7 berarti super sempurna. Saya suka bukan karena ada kaitan dengan nomornya. Saya suka dengan modelnya. Pas di ujung sisi Timur rumah ini. Pemandangan di sebelah Barat dan Selatan cukup indah. Lampara tanah yang ditanami berbagai jenis tanaman—tergantung musim. Bisa juga melihat langit-langit lantai 1 rumah yang terletak di sisi Barat, Utara, dan Selatan. Kebetulan dari keempat sisi rumah ini, hanya sisi Timur yang berlantai 2.

Saya menghabiskan waktu pribadi di kamar ini dengan membaca, melihat pemandangan, mengambil beberapa foto kala sore hari. Terima kasih kamar nomor 21. (bersambung)






Rumah Xaverian di Ravenna

Kami berada di sini sampai hari Senin yang akan datang. Rumah ini adalah satu-satunya rumah Xaverian di kota Ravenna. Rumah ini dulunya adalah rumah novisiat unuk calon Xaverian. Banyak pastor dan bruder Xaverian yang sekarang sudah tua merupakan jebolan rumah pendidikan ini. Banyak Xaverian yang melewatkan masa pendidikan novisiatnya selama 1 tahun di sini. Di kota Ravenna ini dulu—tepatnya Keuskupan Agung Ravenna—Santo Conforti (1865-1931) bertugas sebagai Uskup Agung. Tidak lama. Hanya 2 tahun (1902-1904).


Sekarang rumah ini menjadi pusat spiritualitas Xaverian. Rumah pertemuan. Rumah retret. Rumah animasi juga. Kadang-kadang ada kelompok dari paroki atau keuskupan di Ravenna atau kota sekitarnya yang datang dan menggunakan rumah ini. Ada juga kelompok religius yang menggunakan rumah ini untuk retret seperti yang kami buat sekarang ini. Bersama kami di sini, dalam beberapa hari ini, ada satu atau dua orang pastor dari Ordo Fransiskan-Capucino (OFM Cap) sedang menjalankan retret.
Di rumah ini, tinggal sekitar 6 orang pastor Xaverian. Mereka melayani di paroki dan membantu beberapa kegiatan di keuskupan tetapi bukan tenaga tetap. Mereka hanya membantu. Mereka tidak memegang atau tinggal di paroki. Mereka membantu para pastor paroki merayakan misa. Atau juga, mengorganisir kegiatan animasi di paroki atau tingkat Keuskupan. (bersambung)

Ravenna, 5 November 2014

Ravenna, Kota Seni di Italia

Ravenna adalah kota seni di Italia. Italia memang kaya dengan seni. Seni lukis misalnya. Hampir di semua kota, besar dan kecil, ada peninggalan benda seni. Seni lukis dan seni pahat misalnya. Ravenna adalah salah satu kota yang koleksi benda seninya terrena. Di Italia, Ravenna menjadi kota seni yang disegani.

Ravenna yang ini belum saya jamah. Ya, kali ini adalah kali keempat saya datang ke Ravenna. Namun, kota Ravenna sendiri belum saya jelajah. Hanya lewat sambil lalu. Belum berkunjung ke gereja katedralnya, atau berbagai museumnya, atau taman kotanya, dan sebagainya. Hanya lewat dan berlalu begitu saja.

Saya dan teman-teman memang datang ke sini tetapi hanya di pinggiran kotanya. Di Sa
n Pietro in Vincoli. San Pietro hanya salah satu bagian dari kota Ravenna. Seperti Blok M atau Tanah Abangnya kota Jakarta. Demikianlah perbandingannya.

Saya datang ke San Pietro ini sejak tahun lalu. Pertama, bulan September. Saat itu, kami membuat rapat awal tahun untuk membahas program hidup bersama sepanjang tahun ajaran 2013-14. Kali kedua, saat kami membuat retret tahunan (November 2013)—seperti yang sedang kami tahun ini. Ketiga, bulan Juni tahun lalu, saat kami membuat evaluasi akhir tahun. Keempa, kali ini. (bersambung)

Ravenna, 5 November 2014

Perjalanan Menyenangkan meski tidak Menikmatinya

Ya, dari Parma ke Ravenna hanya 2 jam saja. Tentu lewat jalan tol. Dari Parma ke Bologna, lalu ke Ancona, kemudian ambil jalur Ravenna. Kelihatannya memang mudah. Hanya saja bagi sopir baru, mungkin agak sulit. Sebenarnya sampang dihafal. Ingat saja, Parma-Bologna-Ancona-Ravenna.

Dua jam tidak terasa. Apalagi kalau hujan. Jadi, enak tidur. Hari ini, 5 November 2014, kami pergi ke Ravenna. Kami akan mengadakan retret tahunan sampai tanggal 10, hari Senin yang akan datang. Hanya 5 hari. Efektifnya 4 hari. Malam ini, kami bertemu untuk membuat jadwal. Besok pagi, retret dimulai. Dua kali pertemuan sehari. Pagi dan sore.

Hari efektifnya dari Kamis sampai Minggu. Hari Senin, hanya akan ada sekali pertemuan. Lalu, kami akan tutup dengan misa, makan siang, setelahnya kembali ke Parma.

Perjalanan sore ini menyenangkan. Ya, saya tidak menikmatinya, tetapi menyenangkan. Kami mula-mula bercerita sampai sekitar 30 menit. Selanjutnya, saya tidur. Saya kira, beberapa teman juga tidur. Tiba-tiba saya sadar, kami sudah tiba. Kami berdelapan segera turun. Hujan gerimis masih terasa. Rupanya sejak dari perjalanan tadi, hujan turun. Saya tidak sadar karena saya lelap tidur. Puassss. (bersambung)

Ravenna, 5 November 2014

Sungai Gave di Lourdes

Sungai Gave mengalir di sekitar Gua Lourdes. Inilah sungai yang juga menjadi sumber air di kawasan Gua Maria Lourdes. Beberapa teman saya dari Italia mengatakan, dulu, sungai ini mengalir tepat di bawah kaki gua Maria. Lain dengan pemandangan sekarang. Setelahnya, arsitek merancang alirannya hingga terbentuklah yang sekarang ini.


Sekarang, sungai ini tidak mengalir si kaki gua. Sungai ini mengalir seperti mengitari kompleks tempat ziarah Lourdes ini. Mengalir di samping kawasan. Dari sisi Baratnya, melewati jalan masuk, lalu di samping gua. Jangan heran jika ada jembatan besar di dekat pintu masuk kompleks. Dari situ bisa dilihat indahnya pemandagan aliran sungai ini.

Di dekat basilika juga, ada dua jembatan penyeberangan. Di bawah jembatan inilah aliran sungai itu. Jembatan itu menghubungkan basilika dengan gereja St Bernadette, juga taman doa dengan gua Maria, taman doa dengan tempat pemandian. Dan sebagainya. Kalau di hitung ada tiga jembatan penyeberangan di kawasan ini. Selain yang ada di dekat pintu utama.

Dengan bahasan tentang sungai ini, saya tutup di sini rangkain tulisan saya selama berziarah di Lourdes-Prancis. Terima kasih untuk pembaca setia tulisan saya. Sampai jumpa di serial tulisan lainnya.(habis)

Parma, 20/10/2014
Gordi






Patung Maria di halaman Basilika


Di salama utama basilika di Lourdes terdapat patung Bunda Maria. Tingginya 2,5 meter. Letaknya di tempat strategis. Berada di tengah, antara pintu masuk dan basilika utama. Berada di antara 2 jalur jalan masuk ke basilika. 

Pera peziarah biasanya berdoa di depan patung ini. Tentu selain berdoa di patung yang ada di guanya. Ada yang hanya membakar lilin saja. Ada yang menyimpan bunga indah. Ada yang hanya menatap saja. Ada yang berfoto di sini.


Selain itu, di sini juga biasanya dijadikan tempat bertemunya para peziarah. Kalau janjian bertemu, biasanya dipilih tempat ini. Mudah ditemukan. (bersambung)

Parma, 20/10/2014
Gordi

Tiga Basilika Utama di Lourdes

tampak menara yang paling tinggi di atas
basilika besar
Di Lourdes ada tiga basilika utama. Didirikan di atas tanah yang sama. Tiga tetapi satu. Tampak seperti tritunggal dalam ajaran Kristiani. Tapi, ini tentu saja tidak eksplisit dikaitkan dengan ajaran ini. Ketiga basilika utama ini tidak termasuk dalam basilika lainnya seperti basilika San Pio X yang besarnya bukan main. Basilika ini berada di kompleks Lourdes tapi letaknya di bawah tanah dan di sebelah kiri pintu masuk. Basilika utama di sini maksudnya basilika yang berkaitan langsung dengan Bunda Maria. 

salib di depan basilika rosario
Tiga basilika ini diurut dari bawah, tengah, dan atas. Bagian bawah yang dekat dengan patung bunda Maria namanya Basilika besar atau dalam bahasa Italia disebut Basilica Superiore o dell’immacolata Concezione. Diresmikan pada 15 Agustus 1871. 


tampak dari samping, jalan menuju basilika besar
Basilika di bagian tengah disebut Cripta diresmikan pada 19 Mei 1866. Bagian ini berada di antara Basilika besar dan basilika Rosario. Di sini disimpan reliqui dari San Bernadette. Kalau dilihat sekarang ini, bagian ini sebenarnya terletak di bawah tanah.

Basilika rosario
Basilika ketiga yakni basilika Rosario, Basilica del Rosario. Di sini sering diadakan upacara besar atau misa meriah di Lourdes. Tentu bisa juga dirayakan di Basilika San Pio X. Tetapi kalau dirayakan di ketiga basilika ini, biasanya basilika Rosario ini yang dipilih. Diresmikan pada tahun 1901. Tidak ada tanggal resminya. Sumber tulisan dari majalah resmi organisasi UNITALSI. (bersambung)

Parma, 20/10/2014
Gordi

UNITALSI, Sudah Tua tapi Masih Muda

Sebelumnya sudah disinggung tentang UNITALSI. Ini adalah organisasi yang berjasa dalam menyukseskan ziarah ke Lourdes. Kami juga ikut ke sana karena organisasi ini. Tak jarang jika kami—para relawan baru—diperkenalkan ke berbagai tempat sejarah di sekitar Lourdes. Mulai dari sejarah tempat, nama, rumah tinggal di mana St Bernadette hidup. 

Organisasi yang mengatur jalannya peziarahan. Fokusnya pada orang tua dan orang sakit. Tetapi, dia membutuhkan orang muda, orang yang mau membantu, mau menjadi tukang kursi roda, mau menjadi penjaga malam, mau menjadi tukang bagi makanan dan minuman dalam kereta. Organisasi ini juga yang menghubungi pihak kereta api italia, Tren Italia, untuk perjalanan pergi dan pulang.

Sepak terjangnya memang bukan baru lagi. Didirikan tahun 1903 oleh Giovanni Battista Tomassi. Orang yang punya perhatian dan minat pada kehidupan menggereja dan Tuhan. Sekarang ini UNITALSI mempunyai cabang di setiap keuskupan dan provinsi di seluruh Italia.

Jangkauan peziarahannya juga bervariasi. Bukan saja di Lourdes, Prancis tapi juga sampai di beberapa santuario atau tempat ziarah internasional lainnya seperti di Italia, Prancis, Spanyol, Portugis. Oraganisasi ini berkembang dan tentunya dengan dukungan dana juga. Saya tidak tahu berapa kekayaannya. Saya tahu di Lourdes, dia punya beberapa hotel besar. Kiranya dari sini pendapatannya cukup untuk melanjutkan misinya. Boleh dibilang UNITALSI sudah tua tapi masih muda. Dengan berbagai pengalaman dia terus meningkatkan pelayanannya. (bersambung)

Parma, 20/10/2014
Gordi
Diberdayakan oleh Blogger.