Halloween party ideas 2015



Sumber gambar sini



Jalan-jalan bertemu tukang jual bunga. Itulah indahnya perjalanan. Ada banyak yang dijumpai namun kali ini saya terkesan dengan penjual bunga ini.

Sabtu, 3/3/2012 yang lalu, seperti biasa setiap hari Sabtu, saya mengunjungi anak-anak untuk belajar bersama di Papango-Warakas, Jakarta Utara. Tiba-tiba saja rantai motor terlepas di jalan. Sebelumnya ada tanda-tanda sepeda motor seperti oleng kiri dan kanan, putaran roda tidak stabil. Saya pun mengecek kondisi ban depan dan belakang. Keduanya masih normal.

Ternyata yang bermasalah adalah rantainya. Saya hentikan motor dan memarkirnya di pnggir jalan yang berbatu-batu dan berkerikil. Di dekat situ, ada penjual bunga. Saya bertanya padanya tentang bengkel motor terdekat. Dia menyebut tempat yang jaraknya cukup jauh sambil keluar dari pondoknya. Dia memeriksa kondisi rantai sepeda motor saya. Lalu, dia memperbaikinya, memasukannya pada roda rantai di dekat ban belakang. Ban motor kembali berputar dnegan normal.

Kondisi rantai motor memang amat jelek. Rantai itu agak kendor, kelebihan panjangnya sehingga mengganggu ban saat berputar. Dia lalu berpesan, “Hati-hati ya, jalan pelan-pelan saja, sambil melihat bengkel motor terdekat.” Lalu, saya melanjutkan perjalanan dengan kecepatan berkurang. Di kiri-kanan jalan memang ada bengkel kecil-kecilan namun belum buka karena masih pagi. Saya juga tidak membawa cukup uang. Kalau di bawah 10 ribu rupiah pasti bisa, tetapi kalau lebih pasti harus minta belaskasihan pemilik bengkel.

Saya pun berjalan pelan sampai tiba di tempat bekumpulnya anak-anak. Rantai motor tidak terlepas lagi. Saya berharap supaya kondisi ini tetap terjaga saat jalan pulang. Rupanya Tuhan mengabulkan harapan ini, rantai itu tetap seperti itu dalam perjalanan pulang. Perjalanan memang menjadi lebih lama karena kecepatannya berkurang. Tetapi memang harus seperti inilah keadaannya kalau mau selamat. Entahlah, mungkin ini kebetulan rantainya tidak terlepas lagi. Kalau pun itu kebetulan saya tetap mengucapkan terima kasih kepada Tuhan dan kepada penjual bunga itu. Inilah indahnya perjalanan, menemukan keindahan dalam pertemuan dnegan orang baru, mematangkan kemandirian dalam perjalanan.

Penjual itu memang tidak hanya menjual bunga-bunga yang indah tetapi perilakunya juga indah. Perilakunya membuat saya tersenyum setelah hampir sedih melihat kondisi motor. Sekali lagi terima kasih pak….bunga-bunga mekar menaburkan keindahan bagi mereka yang melihatnya.

CPR, 5/3/2012
Gordi Afri

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.