Menuju Bukit Golgota

Ziarek,
ziarah dan rekreasi. Kata ini terkenal di kalangan umat Katolik. Bahkan mungkin
juga umat lainnya di negeri Indonesia ini. Demikianlah kami, pada Senin, 1 April
2013, mengadakan ziarek ke Gua Maria Sriningsih.
Kami
berangkat pukul 10 pagi. Menggunakan 2 mobil, kijang LGX dan Panther. Mobil
kesayangan kami. Karena, ke mana-mana, kami selalu dengan mobil ini. Keduanya
berjasa untuk kami. Saya mengemudikan mobil kijang. Mobil ini berusia 11 tahun ke atas. Tetapi, tenaganya masih awet
muda.
Perjalanan
dari Yogyakarta ke Klaten cukup lancar. Saya dan ketujuh teman yang menumang
mobil Kijang mengikuti rute mobil Panther. Kami melewati gerbang masuk Candi
Prambanan. Sebelum masuk kota Klaten, kami belok kanan. Rupanya di situlah
cabang menuju Dusun Jalil.
Gereja
itu adalah Gereja St.
Maria Marganingsih Jali, yang menjadi bagian dari wilayah Paroki Wedi, Klaten.
Rupanya gereja ini menjadi tempat transit bagi pengunjung gua. Di gereja ini
dimulai Jalan Salib. Kami tidak membuat ibadat Jalan Salib sehingga hanya
berhenti sebentar saja di sini.
Kami
melanjutkan perjalanan. Tidak terlalu jauh menuju tempat parkir. Hanya saja,
jalannya menanjak dan jelek. Ya ada lubang sedikit. Saya memacu mobil Kijang
dengan kencang. Memakai gigi 2 kemudian 1 sehingga tarikan gasnya kuat di
tanjakan. Kami memarkir mobil. Lalu, menurunkan semua peralatan yang kami bawa.
Puncak dari
tanjakan itu adalah Bukit Golgota. Di sini ada Patung Salib Yesus yang besar.
Di sini juga terdapat perhentian terakhir (14) dalam ibadat jalan salib.
Rasanya puas, melepas dahaga, jika berada di tempat ini. Pemandangan indah
terpampang di depan mata. Ini memang puncak yang indah. (bersambung)
PA,
22/4/2013
Gordi
Posting Komentar