Halloween party ideas 2015

JANGAN MEMBAWA EMAS
 
Ilustrasi: pixabayfree
Hari keberangkatan makin mendekat. Persiapan mesti akan rampung. Koper dan tas akan dipenuhi. Saat-saat itulah saya menemukan Sabda Yesus.

Sabda ini cukup familiar namun kadang diabaikan. Boleh jadi bagi para pelancong akan sangat bermanfaat. Entah mereka sadar atau tidak. Boleh jadi juga mereka sadar tetapi tidak mau menengok pada sumber kata-kata itu.

Perlengkapan saya tidak banyak. Hanya ada 2 koper dan 1 tas pinggang. Koper 1 berukuran sedang dan 1 kecil. Yang sedang dimasukkan ke bagasi dan yang sedang di kabin pesawat. Semua yang berharga seperti komputer dan kamera saku, dimasukkan ke koper kecil. Yang lainnya seperti pakaian, di dalam koper besar.

Persiapan perjalanan rupanya membawa saya pada Yesus. Yesus memerintahkan para murid-Nya untuk hidup sederhana. Kesederhanaan ini juga mesti nyata dalam perjalanan kerasulan mereka. Saat berjumpa orang-orang, sapalah mereka. Itu perintah Yesus.

Begitu sederhananya sampai-sampai pakaian dan perlengkapan perjalanan pun sederhana. Kata Yesus, “Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.” (Mat 10:10).

Maksud Sabda ini tentu saja adalah hidup sederhana. Lebih dari sederhana, Yesus ingin agar para murid hanya menggantungkan hidupnya pada Allah, pada Penyelenggaraan Ilahi. Toh, Allah sendiri yang menyediakan makanan bagi mereka, yang menyediakan pakaian bagi mereka. Maka, tugas mereka hanya satu, laksanakan yang Ia perintahkan, dan bukan yang mereka mau.

Dengan semangat kesederhanaan, saya juga menyiapkan koper saya. Saya sudah berjanji pada diri saya agar 2 koper ini cukup. Satu sebagai ganti tas kabin. Dan, alhamdulilah perlengkapan saya pas di 2 koper ini. Tidak perlu tambahan tas kecil lagi.

Saya memang hanya membawa yang perlu saja. Pakaian tentu saja cukup. Perlengkapan lain tidak perlu. Toh, saya bisa beli di tempat tinggal saya yang baru. Pakaian pun demikian. Di mana-mana ada.

Buku bacaan dan buku doa juga tidak saya bawa. Saya bisa membelinya nanti di tempat yang baru. Juga karena saya akan berkomunikasi dengan bahasa yang baru sehingga lebih baik beli buku dalam bahasa setempat. Apalagi buku-buku sekarang ada yang dalam bentuk elektronik. Kitab Suci dan Buku Doa dalam bahasa Italia pun sudah saya masukkan di hp saya. Maka, tidak perlu lagi membawa buku manual.

Inilah pengalaman kesederhanaan dalam persiapan perjalanan. Terima kasih Yesus atas pelajaran kesederhanaan yang kamu berikan untuk kami.

Quezon City, 15/12/17

Gordi SX

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.