Halloween party ideas 2015

Borgo Leon d'Oro 12, FOTO, museocineseparma.org
Seperti sudah saya singgung sebelumnya, rumah pertama untuk putra-putra Conforti adalah rumah di Borgo Leon d’Oro 12. Jalan emas, demikian terjemahan bebas saya. Borgo sama artinya dengan via atau viale yang artinya jalan. Arti kata borgo dalam bahasa Italia adalah desa. Namun, di kota-kota nama jalan ditulis dengan borgo atau via, atau viale.

Rumah ini dibangun di jalan ini bukan tanpa maksud. Letaknya dekat dengan pusat kota. Pusat kota Parma saat itu adalah gereja katedral. Di dekat katedral ada rumah raja alias palazzo reale. Hampir semua kota tua di Italia ditata demikian. Di pusat kota ada perwakilan gereja dan kerajaan. Entah ini mungkin menggambarkan kuasa saat itu yang terlatak di tangan Paus atau Uskup (Gereja Katolik) dan Raja (Pemerintah).

Conforti saat itu bekerja di seminari dan juga di Keuskupan Parma. Kedua lembaga ini berdekatan. Dekat dengan duomo  alias gereja katedral. Kiranya, bisa diambil kesimpulan juga bahwa Conforti ingin dekat dengan anak-anaknya. Dia sebagai bapak dari keluarga yang baru saja dibentuknya ini mesti hadir dalam keluarga. Ia tidak membiarkan anak-anaknya bertumbuh tanpanya.

Rumah ini pelan-pelan tidak cocok lagi untuk rumah pendidikan bagi anak-anak Conforti. Jumlah mereka bertambah, kebutuhan akan rumah juga bertambah. Maka, Conforti menyiapkan pendirian bangunan baru bagi anak-anaknya. (lihat ulasan sebelumnya di sini). Rumah ini memang tidak digunakan lagi sebagai rumah pendidikan sejak saat itu. Conforti menjual rumah itu. Uangnya dipakai untuk membeli tanah dan membangun rumah baru.

Rumah bersejarah itu kini berubah jadi kantor bank. Kami berempat bersama Padre Ermano sempat melihat-lihat dari luar rumah ini. Di pintu tertulis nama bank itu. Kami ingin masuk namun pintu tertutup. Dibel tapi tidak direspons. Mungkin banknya tutup  pada hari itu. Hari itu memang hujan. Kami tiba di situ saat hujan gerimis. Entahlah kantor bank itu buka atau tutup saat hujan seperti ini. Kiranya tidak. Tapi mengapa kami tidak direspons? Mungkin belum saatnya. Seperti Conforti, kami memang tidak punya hak lagi untuk mengurus rumah itu. Rumah itu sudah dijual, sudah dipindahtangankan. Bukan milik kami lagi. Meski demikian, kami punya nilai sejarah atas rumah itu.

Terima kasih Padre Ermano untuk petualangan kali ini. Terima kasih sudah berbagi ilmu dengan kami dan menjadi guide kami selama beberapa kali pertemuan ini. Terima kasih sekali lagi.

Dari rumah ini, kami pulang. Melewati gereja katedral, rumah induk kongregasi suster Hati Kudus (Sacro Cuore) yang terletak di samping katedral, melewati biara para rahib Benediktin, juga dekat dengan katedral. Sampai jumpa di tulisan berikutnya tentang Parma. Petualangan kali ini ditutup sampai di sini. Terima kasih untuk pembaca. (habis)

PRM, 11/5/2015
Gordi

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.