Curhat dengan Bunda Maria
Gua Maria Sriningsih, Klaten, Foto, Gordi |
Dari situ kami turun lagi.
Tapi ke arah yang berbeda. Kami menuju Gua Maria Sriningsih. Ada banyak anak
tangga lagi. Kami melihat ada pemandangan yang teduh. Beberapa ohon besar nan
rindang. Beberapa pengunjung sedang duduk dan bercerita. Mereka sedang melepas
lelah setelah mendaki bukit.
Kami menurunkan barang bawaan
kemudian membentuk kelompok dan berdoa rosario. Kami mengambil sisi kanan dari
gua itu. Kebetulan di halaman gua, ada pengunjung lain yang sedang berdoa. Kami
berdoa dengan suara yang as-pasan saja. Biar yang lain tidak terganggu.
Setelahnya, kami dipersilakan
untuk jalan-jalan di sekitar gua. Saya berdoa sendiri dulu sebelum
berjalan-jalan dan memotret suasana gua. Rasanya teduh dan bersahabat berada di
bawah kaki Bunda Maria. Saya memandangi gambar patung itu. Rasanya dia adalah ibu
atau nenek yang sedang mendengar celotehan anak dan cucunya. Saya menatap lama
di depan gua itu. Saya bicara bebas di depan Bunda Maria, bak sedang berbicara
langsung, curhatan, dengannya.
Pengalaman ini menjadi warna
perjalanan kami kali ini. Selanjutnya, saya menengok, bangunan di sebelah kanan
gua. Di situ ada kapel dan aula yang bisa digunakan untuk berteduh. Kalau misa,
umat biasanya menggunakan ruangan ini. Beberapa pengunjung sedang
bermalas-malasan di situ. Ada yang berbaring sembari menikmati sejuk dan
teduhnya suasana itu. (bersambung)
PA, Maret 2013
Gordi Afri
Posting Komentar