Bangun Kesiangan Boleh Asal…
(13)
Tidur sampai puas di waktu libur memang asyik. Tak heran
jika ada yang berkomentar saatnya menikmati liburan dengan tidur sepuasnya.
Di sini juga, kami boleh tidur puas. Memang jam istirahat kami cukup banyak. Apalagi suhu
di bukit ini kalau pagi agak sejuk sedikit sebelum matahari memanasnya. Hanya
sayang saat kita sampai pada puncak jam tidur tiba-tiba matahari langsung
menembus kaca jendela kamar. Saya biasanya selalu buka jendela kamar siang dan
malam. Baik jendela luar yang menutup cahaya maupun jendela dalam. Biar udara lancar keluar masuk.
Alasan lainnya, kalau
malam sebelum tidur, suhu masih panas. Jendelanya dibuka saja biar sedikit
sejuk. Lalu, dari tengah malam sampai pagi, udara sejuk. Maklum,
udara di perbukitan. Tapi, kalau matahari terbit, siap-siap panas lagi.
Meski demikian, kesempatan untuk tidur puas sampai bangun
kesiangan tetap ada. Hanya saja, saya tidak bisa menikmatinya terus-terusan.
Saya hanya menikmatinya 4 hari pada awal kegiatan ini. Saat itu, saya selalu bangun jam 7.30. Mandi lalu sarpan
kemudian doa jam 8.15.
Tetapi, hari-hari
selanjutnya, saya selalu bangun sebelum jam 7. Saya pada awalnya hanya mau
membiasakan diri bangun pagi saja. Eh lama-lama, saya bangun jam 5 atau jam 4,
lalu tidak bisa tidur lagi. Daripada membuang waktu, saya gunakan untuk doa
sebentar, lalu baca buku atau menulis. Kebiasaan ini berlangsung sampai akhir
kegiatan. Tidak berubah. Kalau sudah bangun entah jam 4 atau 5, setelahnya
tidak bisa tidur lagi.
Teman-teman saya yang
Italia biasanya memang bangun kesiangan. Tentu tidak semua. Ada juga yang
bangun pagi untuk lari pagi. Ada yang bangun langsung sarapan lalu mandi. Beda
dengan saya yang selalu mandi dulu (paling lambat jam 7) baru sarapan.
Tapi ya, mau bangun jam
berapa saja juga boleh. Asal tidak telat mengikuti doa pagi bersama jam 8.15. Jadi,
bangun 08.10 pun bisa. Hanya saja tidak sarapan. Toh, sudah biasa. Ada yang
tidak sarapan. Atau tidak biasa sarapan.
Saya tidak mau terlena
dengan jam bangun. Nanti jadi ketagihan. Kalau liburan selesai, butuh
penyesuaian lagi untuk mengubah jam bangun pagi. Kalau ngantuk, saya akan tidur lebih cepat, atau tidur sore hari. Ini baru bangun pagi, belum doa pagi bersama. Baca terus
tulisan selanjutnya saat doa pagi.
Bologna, 28/7/2015
Gordi
Posting Komentar