Tempatnya di atas gunung. Jalannya
mendaki. Ya, namanya gunung. Dari Ravvenna, San Pietro in Vincoli sekitar 30-45
menit. Dekat untuk ukuran di Italia. Kami juga waktu berkunjung ke sana, tidak
merasa capek.
Dari sana pengunjung bisa lihat ke
berbagai daerah di sekelilingnya. Pemandangan indah. Saya mengabdikan beberapa
foto di sana. Karena letaknya di pegunungan, kita pun bisa melihat ke berbagai
tempat. Kami sudah melihatnya sebelum pendakian. Hanya saja, sebagian besar di
antara kami belum tahu persis kalau tempat itulah tujuan kami.
Museum dialog
antar-agama namanya atau sebutannya. Dalam bahasa Italia ditulis seperti ini, Museo Interreligioso Bertinoro. Bangunan
itu dulunya adalah kastil. Tempat tinggal raja pada beberapa abad lalu. Sekarang
dijadikan museum dialog antar-agama. Lembaga ini didirikan dan dikelola oleh Keuskupan
Forlì-Bertinoro, kota dekat Ravenna, Provinsi Emilia-Romagna.
Kami tiba di sana setelah mengitari
bukit pendakian. Kami berfoto sejenak di dekat pintu masuk. Lalu, giude-nya membuka pintu gerbang. Kami
masuk dan terus mengikuti rute yang ditunjukkan. Guide itu membawa kami ke berbagai pos. Dari pos masuk, dalam,
atas, bawah tanah, lalu keluar halaman.
Di dalamnya, kami bisa melihat berbagai
replika atau model perabot atau sarana doa dari berbagai agama. Masjid, gereja,
sinagoga, salib, Kitab Suci, Al’Quran, Taurat, dan sebagainya. Ada juga
berbagai perabot lain seperti peralatan misa dalam agama Katolik. Juga,
pakaian-pakaian yang dipakai para imam Katolik.
Menarik, mengitari
pos-pos ini. Selain mendengar penjelasan, kami juga membaca sendiri penjelasan
yang ada di sana. Tulisannya dalam bahasa Italia dan Inggris. Sedangkan untuk
kitab suci dari berbagai agama dalam berbagai bahasa. Yang uniknya adalah buku
doa dalam bahasa asli seperti Latin, Ibrani, Arab, Yunani.
Saya tidak
menemukan banyak koleksi tentang agama-agama besar dari Asia seperti Hindu,
Budha, Konghucu. Mungkin karena agak sulit mendatangkan peralata seperti itu. Memang
museum antar-agama ini hanya mengoleksi benda-benda penting dari ketiga agama
Abrahamik seperti yahudi, Kristiani, dan Islam.
Kami puas
berkunjung ke tempat ini. Suhunya dingin—maklum di gunung—tetapi otak kami panas,
diasah oleh pengetahuan dari berbagai agama. Kapan-kapan pembaca bisa
berkunjung ke sini. Bukan saja menimba ilmu dan pengalamannya, tetapi juga
melihat pemandangan indahnya. Salam. (bersambung)
Ravenna, November
2014
Parma? Wow... ingatan saya langsung tertuju pada tim sepak bola yang sedang terpuruks aat ini :)
BalasHapusMenarik mas, rangkaian cerita plus foto-foto yang menawan...
*jadi pengen segera ke sana.
he he he
Terima Kasih Mas Choirul Huda
HapusParma memang sedang terpuruk, semoga cepat bangkit kembali
Salam hangat