Menatap sejenak Perbedaan Ini
Menatap sejenak
dengan tatapan tajam. Tatapan tajam penuh harapan. Menatap keindahan. Indahnya
alam dan indahnya hidup bersama. Hidup bersama dalam perbedaan. Berbeda
sekaligus bersama. Berbeda tetapi tidak membeda-bedakan. Berbeda dan menerima
perbedaan.
Mataku enggan terpejam melihat bangunan di atas gunung ini. Tinggi menjulang setinggi harapanku untuk tinggal bersama orang-orang yang berbeda denganku. Menatap ke bawah dengan keindahan alamnya. Demikianlah harapanku untuk negeriku Indonesia yang dihuni pemeluk dari berbagai agama.
Ya, bangunan ini dingin sekali. Bulu kulitku merinding saat masuk ruangan bawah tanah. Sejenak kurespons dengan mengenakan rompi hangat yang baru saja kukenakan di Italia ini. Italia saat itu sedang musim panas. Matahari terang. Tetapi di sini dingin karena letaknya di ketinggian. Dingin itu seketika hilang. Badanku jadi hangat sehangat indahnya hidup bersama dalam berbagai perbedaan.
Benda-benda religius dari ketiga agama Abrahamik ini jadi saksi bisu. Semua terlihat. Semua tampak. Semua memancarkan harapan. Harapan akan indahnya hidup bersama. Kutatap satu per satu benda-benda itu. Dari ruangan ke ruangan. Mataku menatap tajam. Telingaku mendengar dengan penuh perhatian suara sang guide kami. Oh betapa indahnya melihat perbedaan.
Ravenna, November 2014
Gordi
Mantap
BalasHapusReportase jalan-jalan dgn gaya bercerita yg apik
Salam
Terima kasih mbak Elang Langit sudah mampir
BalasHapusSalam sahabat