gambar dari google.co.id |
Inilah fenomena
menarik yang bisa dinikmati dengan berjalan kaki. Bisa juga dengan sepeda tanpa
motor. Tetapi, saya lebih cenderung berjalan kaki. Toh, setiap hari saya ke
kampus menggunakan sepeda. Sudah biasa mengayuh sepeda cepat-cepat melewati
rute yang hampir sama. Meski ada beberapa yang bisa dipilih. Dengan sepeda,
saya tidak bisa menikmati perjalanan. Pikiran biasanya sudah menuju ruang kelas
kampus.
Saya kira kalau kita
berjalan tentu mempunyai tujuan yang jelas. Kalau saya kembali ke rumah di
Flores, NTT, saya mempunyai tujuan yang jelas. Berlibur, bertemu orang tua,
bertemu teman-teman, menikmati suasana di rumah, dan sebagainya. Sebelum sampai
di rumah, saya bisa saja berhenti sejenak di Bali, bertemu teman, lalu
bersama-sama mengunjungi tempat menarik di sana. Jadi, tidak ada waktu yang
terbuang.
Ini tentu beda dengan
anak-anak muda yang ke sana ke mari menggunakan sepeda motor. Saya yakin mereka
tidak mempunyai tujuan jelas selain mau pamer. Anak-anak muda biasanya haus
perhatian entah dengan pasangan lawan jenis atau juga dengan orang-orang di
sekitarnya. Dengan cara itu mereka mau menunjukkan identitasnya, bahwa dia
adalah seorang anak muda, dan bukan lagi anak balita.
Saya kira hal ini
berlaku juga dengan kita yang biasa berwisata, mengunjungi tempat wisata yang
jauh. Sebelum ke sana kita sudah menyiapkan agenda perjalanan, tempat-tempat
mana yang dikunjungi, berapa lama berada di satu tempat, berapa biaya yang
dikeluarkan. Kita juga sudah menargetkan tujuan, apa yang mau kita lihat, apa
yang mau kita nikmati, apa yang mau kita bawa pulang (bukan materi) dari tempat
itu. Dengan demikian perjalanan kita mempunyai manfaat bagi kita. Kita tidak
berjalan begitu saja tetapi sudah mempunyai tujuan.
Kadang-kadang orang
cenderung berjalan begitu saja tanpa persiapan yang matang. Padahal perjalanan
itu ibarat sebuah kegiatan belajar. Sebelum belajar, kita sudah menyiapkan
bahan pelajaran yang mau dipelajari, siapkan peralatan yang akan digunakan,
entah bolpoin, buku, pensil, kertas buram, dan sebagainya. Perjalanan merupakan
sebuah kegiatan yang membutukan perispan matang. Biasanya tujuan umum
perjalanan adalah rekreasi. Dari rekreasi ini ada manfaat lain yang diperoleh
misalnya pengalaman baru, pelajaran baru, pengetahuan baru, atau juga berupa
kebiasaan baru.
Saya hanya
menggarisbawahi bahwa perjalanan membutuhkan persiapan. Jangan berjalan begitu
saja tanpa membawa misi, apa yang mau dicapai. Orang yang berjalan tanpa tujuan
tidak akan bisa menikmati perjalanan. Dia hanya memikirkan apa yang akan
dilakukan ketika menghadapi tantangan. Dengan itu, dia hanya berlatih mengatasi
kesulitan. Padahal perjalanan bisa memperkaya pengetahuan dan pengalaman. Bisa
memberi semangat baru terutama ketika kita lelah dan bosan dengan pekerjaan
rutin. Akhirnya, selamat mempersiapkan perjalanan Anda.***
CPR, 30/5/2012
Gordi Afri
Posting Komentar