suasana jalanan ke Klaten pada siang hari, FOTO |
Banyak jalan banyak rambu. Maksudnya semakin jauh kita berjalan semakin banyak rambu yang kita lihat. Rambu-rambu itulah yang mengatur perjalanan semua pengendara.
Saya dan Rm Agung, SX baru saja menghadiri misa lingkungan di Klaten. Kami naik motor dari kota Yogyakarta. Jauhnya lumayan. Dari Yogyakarta ke Perambanan di mana bus Trans-Jogja berhenti di halte terakhir. Dari situ masih harus melangkah lagi hingga sampai di Klaten.
Semula saya ditawarkan untuk duduk di depan alias membawa motor itu. Saya menolak karena belum terlalu hafal dengan rutenya. Jadi saya belum terbiasa dengan rute itu. Kalau sudah biasakan perjalanannya jadi lebih enak. Sudah tahu di mana tikungan di mana ada perempatan di mana lampu merah, di mana jalur ramai, dan sebagainya.
Saya yang duduk di belakang melihat begitu banyak rambu-rambu di jalan. Mata bisa kabur melihat beragamnya rambu itu. Ada yang merah, putih, kuning, hijau, dan sebagainya. Dari jauh tidak bisa membedakan ini lampu kuning atau merah. Beda dengan di JAkarta karena di lampu merah atau perempatan jalan semua kendaraan berhenti. Dalam perjalanan ini kadang-kadang kita mengira bukan lampu merah padahal lampu merah. Tarik rem kaget karena tiba-tiba kendaraan di depan sudah berhenti. Ah payahhh.
Tetapi beginilah indahnya perjalanan malam ini. Semakin jauh semakin banyak rambu. Kalau jeli membaca rambu itu maka kemungkinan untuk kecelakaan kecil sekali. Kemungkinan untuk dipersalahkan polisi juga kecil sekali.
Dalam perjalanan hidup juga ada banyak rambu. Ya..tahu sendiri saja akibatnya kalau rambu-rambu hidup diabaikan. Ketika kita tidak menghargai rambu bencana alam misalnya, kita mungkin terkena bencana. Ketika kita mengabaikan rambu dilarang membuang sampah di selokan, kita mungkin terkena banjir. Beginilah hidup, ibarat berjalan di jalan raya yang banyak rambu.
PA, 25/7/2012
Gordi Afri
Posting Komentar