gambar, www.asean-life.com |
Saya tidak
asing dengan Candi Borobudur. Paling tidak 7 tahun lalu, saya dan teman-teman
untuk pertama kali mengunjungi tempat wisata tersohor ini. Waktu itu, tahun
2005. Kagum tentu saja. Sebelumnya hanya mndengar dari pembicaraan orang. Juga membaca
di buku pelajaran SD dan SMP. Kini, saya melihat sendiri. Ini sebuah
kebanggaan.
Tak lama
berselang, saya berkunjung ke tempat ini lagi. Bulan Juli dan Agustus tahun
2012 ini, saya berkunjung ke Borobudur. Saya memang hanya ikut teman. Sekalian jadi
fotografer pada kunjungan kedua. Lumayan bisa gratisan masuknya.
Demikian juga
dengan perjalanan ke Sendangsono yang dilakukan pada saat bersamaan. Dari Borobudur
ke Sendangsono. Sendangsono adalah tempat wisata rohani bagi umat Katolik. Ada juga
beberapa umat Muslim dan Kristen Protestan yang berkunjung ke sana. Saya tak
pernah melihat mereka. Tetapi saya mendengar informasi dari beberapa teman yang
sampai sekarang tidak saya ingat orangnya. Tentu mereka hanya mau melihat
tempat sejarah bagi umat Katolik ini. Di sinilah umat Katolik dibaptis untuk
pertama kalinya di Pulau Jawa.
Kali ini
saya hanya memberi semacam catatan pengantar. Tulisan berikutnya akan
menampilkan perjalanan saya dan beberapa teman ke dua tempat wisata ini. Semoga
saya bisa menulis dengan baik. Selama ini pengalaman ini terpendam karena
komputer saya macet. Juga jaringan internetnya.
Pesona Borobudur
dan Sendangsono akan menjadi kenangan sepanjang masa. Saya sengaja mau
menceritakan pengalamn berkunjung ke sana. Sebab, kedua tempat ini menjadi
favorit bagi pengunjung yang kebetulan berada di kota Yogyakarta, Magelang,
Semarang, dan kota lain di Jawa Tengah dan sekitarnya. (bersambung...)
PA,
22/9/2012
Gordi Afri
Posting Komentar