Jadi Fotografer di Borobudur
gambar, it.wikipedia.org |
Jadilah saya setuju berangkat ke sana. Ternyata kami
berangkat bersama 2 teman lagi. Ramai. Empat orang dalam satu mobil. Saya duduk
di samping sopir. Memegang kamera digital, Cannon. Tipenya saya tidak tahu.
Wong bukan fotografer ulung. Tetapi tipe terbaru.
Saya didapuk menjadi fotografer. Kalau untuk memotret saya
bisa sedikit-sedikit.
Pengetahuan tentang dunia fotogarafi juga tahu sedikit. Modal
awal belajar dari teman. Juga sering-sering membaca klinik fotografi kompas
setiap hari Selasa.
Kami tiba di Borobudur pukul 10.30. Rencananya kami berada
di sini hingga pukul 11. Paling lambat 30 menit sesudahnya. Sebab, kami harus
berangkat ke Sendangsono. Tempat wisata rohani orang Katolik di daerah Jawa
Tengah.
Kami bertiga yang masuk. Di pintu gerbang kami membayar Rp.
30.000 per orang. Lalu masih ada pemeriksaan alat bawaan. Saya lolos tanpa
peringatan baik oleh petugas maupun bunyi alaran. Kami bersih dari barang
berbahaya. Kami juga tidak membahayakan orang lain.
Di dalam kami diarahkan untuk memakai batik. Ini menjadi
tanda penghormatan kepada tempat suci ini. Batik diikat di pinggang. Lalu kami
naik ke candi. Pelan-pelan mulai dari pintu masuk. Di situ kami sempat
foto-foto. Lalu naik sampai kakinya. Di situ foto lagi. Tangga pertama, tangga
kedua, ketiga. Selalu ada foto.
Selanjutnya naik sampai di atas. Dekat puncak. Di situ kami
berfoto-ria. Banyak gambar yang dihasilkan. Lalu saya mengarahkan mata lensa
kamera ke arah keliling candi Borobudur. Ada pemandangan daerah sekitar yang
indah sekali.
Berikutnya saya mengarahkan lensa ke puncak candi. Dari
berbagai sudut dan gaya. Hasil jepretan bagus. Bukan hanya itu. Saya juga
meminta beberapa artis dadakan. Mereka adalah 3 mahasiswi tentara angkatan
darat dari Bandung. Dalam sekejap, saya berkenalan dengan mereka. Lalu meminta
mereka berfoto bareng teman saya jadilah mereka bergabung dan dengan senang
hati. Saya memotret mereka. Gambarnya buagus
banget. Dua dari mereka meminta gambar itu dimasukkan ke situs facebook supaya
mereka bisa melihatnya. (bersambung)
PA, 25/9/2012
Gordi Afri
Posting Komentar