Membuat yang Sakit jadi Sehat
Kami adalah peziarah namun kami punya
peran yang berbeda. Kami terdiri atas orang sakit, orang tua, orang muda, dan
beberapa anak kecil. Mayoritas adalah orang tua, orang sakit, dan anak muda.
Orang muda bertugas untuk membantu orang tua yang sakit. Orang tua bertugas
untuk mengatur kegiatan selama peziarahan 5 hari ini.
Saya dan orang muda lainnya pun punya
peran yang berbeda. Saya masuk dalam kelompok orang muda yang mengantar rang
sakit dari hotel ke berbagai tempat ziarah. Maksudnya ke basilika San Pius X,
ke gua Maria, ke basilika St Bernadete, ke Basilika Rosario, ke taman doa untuk
ikut jalan salib, dan sebagainya.
Jarak dari hotel Salus Informorum—tempat kami dan semua orang sakit
tinggal—kira-kira 500-1000 meter. Jarak terdekat adalah dari hotel ke basilika
St Pius X. Kira-kira 500 meter. Yang lainnya lebih dari situ.
Tentang tempat tinggal kami, para
relawan, ada yang tinggal sehotel dengan orang sakit. Ada pula yang menyebar di
beberapa hotel sekitar seperti hotel Saurce, Marris Stella.
Tentang kegiatan di sana, kami para
relawan punya tugas yang berbeda. Ada kelompok pendorong orang sakit. Ada
kelompok ronda malam. Ada kelompok penghibur orang sakit. Mereka ini membuat
kegiatan yang membuat orang sakit terhibur, tidak kesepian, mengajak bicara,
bercerita, dan sebagainya. Ada kelompok yang membantu di dapur, membantu
menyiapkan meja makan, membantu menyuap nasi untuk orang sakit. Ada kelompok
para dokter dan perawat. Ada kelompok yang menyediakan sarana untuk orang sakit
seperti kursi roda dan sebagainya. Ada kelompok yang mengatur di jalan saat kelompok
orang sakit berjalanan dengan kursi roda. Ada kelompok yang mengatur jalannya
doa dan perayaan ekaristi. Ada kelompok kor dalam ekaristi dan doa lainnya.
Masing-masing punya tugas. Bisa saling
melengkapi dan tidak saling menunggu. Jika kurang kelompok pendorong kursi
roda, siapa pun bisa membantu. Pekerjaan ini mungkin sepele namun nilai di
baliknya besar. Membuat yang tidak bisa menjadi bisa. Membuat yang sakit
menjadi sembuh. Maksudnya, membuat yang tidak bisa berpartisipasi dalam
kegiatan menjadi ikut berpartisipasi. Asyikkk bukannnn??? (bersambung)
Parma,
14/8/2014
Gordi
Posting Komentar