Kereta dengan 14 Gerbong
Mulai sibuk memasukkan barang ke dalam kereta |
Bayangkan panjang kereta 14 gerbong. Emang bisa? Tentu saja. Mungkin tidak terbayangkan
sebelumnya. Jangan khawatir. Saya juga tidak pernah membayangkan panjang kereta seperti ini. Di
Indonesia, dari Jakarta ke Yogyakarta, saya pernah menghitung jumlah gerbong
kereta. Hanya 8 atau 10 gerbong. Kereta yang ini melebihi jumlah itu.
Ya, mungkin baik kalau jangan buat bandingan. Biarkan saja kita berbeda. Memang kita beda. Kereta di Indonesia dan kereta di Italia atau Prancis tentu saja beda. Nah, ingatlah bawa kami menggunakan kereta 14 gerbong. Jangan heran juga karena jumlah kami sekitar 800 orang. Jadi, pantas kami gunakan 14 gerbong.
Tapi, jangan coba-coba tanya, berapa
orang sih dalam satu gerbong? Karena
kalau dihitung demikian mungkin tidak sesuai jumlah penumpang dan jumlah
gerbong. Asal tahu saja bahwa tidak semua gerbong digunakan untuk penumpang.
Saya akan coba merinci gerbong-gerbong tersebut.
kereta TrenItalia tampak dari samping |
Satu
gerbong untuk dapur. Termasuk di dalamnya di simpan semua
bahan makanan. Tempat masak juga di sini. Tempat ambil marana ringan untuk
setiap gerbong. Jadi, saat jam makan, dua orang dari tiap gerbong akan datang
ke sini untuk ambil makanan. Pagi, siang, malam.
Satu
gerbong untuk radio, pusat informasi, ruang doa, dan ruang rapat. Di
sini disimpan sound system. Di sini
dibuat perayaan ekaristi. Di sini akan ada doa. Dari sini disiarkan pengumuman
untuk semua penumpang. Dari sini dibentangkan kabel pembawa arus suara ke
setiap speaker atau pengeras suara
yang dipasang di setiap gerbong.
Satu gerbong lagi untuk orang sakit yang
berkursi roda atau bertempat tidur. Di dalamnya ada berbagai kursi roda. Ada
saudari-saudara kita yang hanya bisa duduk saja di kursi roda. Di samping
mereka ada kru perawat dan dokter yang siap-siaga menjaga mereka. Ada orang
sakit yang tidur saja di tempat tidurnya. Macam-macam yang berkaitan dengan
orang sakit ada di sini.
Gerbong lain berisi penumpang. Jadi,
kira-kira 12 gerbong untuk penumpang. Jumlah rata-rata penumpang setiap gerbong
60 orang. Dalam setiap gerbong ada 10 bagian kamar. Satu kamar terdiri atas 6
orang. Tiga di bilik kiri, dan 3 di bilik kanan. Ada tempat tidur bertingkat.
Setiap bilik ada 3 tingkat.
Ada juga 1 kamar khusus di setiap gerbong
yang digunakan sebagai gudang. Gudang
simpan bantal dan selimut, simpan air minum, simpan bahan makanan ringan
cadangan. Di sini juga ada colokan untuk cas hp. Ruang ini
akan dijaga oleh 1 orang. Biasanya kepala gerbong.
Tentang
selimut dan bantal juga sarung bantal. Semua perabot ini
hanya bias digunakan sekali. Setelah itu dibuang. Memang bahannya dirancang
demikian. Seperti kertas tetapi agak lembut.
inilah model tempat tidur sekaligus kursi dalam kereta |
Di setiap gerbong ada 2 toilet dan 4
ruang untuk cuci muka. Letaknya di ujung kiri dan kanan. Semua kamar berada di
sebelah kanan gerbong. Bagian kiri yang hanya sekitar 50 cm digunakan untuk
jalan. Juga untuk tempat duduk tukang ronda malam dalam kereta. Kebetulan di
tengah-tengah gerbong ada kursi atau tangga untuk duduk. Tingginya kira-kira 30
cm dari dasar lantai.
Kereta ini adalah kereta TrenItalia, keretanya negara Italia.
Bukan level yang paling bagus seperti freccia
rossa dan dua freccia lainnya.
Kereta ini boleh dibilang level 2 atau 3 alias kereta intercity. Lokomotifnya alias gerbong yang menarik gerbong lainnya
harus diganti saat masuk wilayah negara Prancis. Di Prancis hingga sampai
Lourdes kami ditarik oleh lokomotif kereta dari Prancis. Lokomotif kereta
TrenItalia ditinggal di Stasiun Ventimiglia. Stasiun terakhir di wilayah
Italia. Demikian juga saat pulang, lokomotif kereta dari Prancis membawa kami
sampai di stasiun ini. Selanjutnya ditarik lagi oleh lokomotif kereta
TrenItalia.
Nah, sudah jelaskan, rincian gerbong
kereta yang berjumlah 14 ini. Tinggal menunggu cerita menarik lainnya. Saya harap kalian tidak bosan menunggu kisah
selanjutnya. Terima kasih sudah mampir di sini.
Salam
petualangan (bersambung)
Parma,
14/8/2014
Gordi
Posting Komentar