Misa dalam Kereta Api
Kalau
merayakan misa di pantai sudah saya lihat. Yang ini lain lagi. Misa dalam
kereta api. Emang bisa? Bisa saja.
Misa bisa dibuat di mana-mana asalkan itu tidak melanggar aturan setempat dan
tidak mengganggu yang lain.
Kami
juga mengikuti misa dalam kereta. Misa ini dipersembahkan dalam perjalanan
pulang dari Lourdes, Prancis, ke Milan, Cremona, Mantova, Parma, Italy.
Nama-nama tempat ini disebut karena kami berangkat dari kota yang berbeda.
Bahkan, bukan hanya misa saja. Kami juga berdoa rosario. Pagi, siang, juga sore
hari. Baik perjalanan pergi maupun pulang.
Dalam
kereta, ada satu gerbong yang disediakan bukan untuk para penumpang. Kami
menyulap gerbong ini menjadi sebuah kapela mini. Sayang sekali saya tidak
sempat mengambil fotonya. Di gerbong yang sama juga kami buat stasiun radio dan
tempat penyimpanan sound system
lainnya.
Kapela
mini ini berbentuk persegi panjang. Lebarnya sesuai lebar gerbong kereta,
kurang lebih 2 meter dan panjangnya 3-4 meter. Tidak luas. Kapel ini memang
tidak didesain untuk menampung semua penumpang kereta. Di sini kami merayakan
misa. Ada empat pastor yang berkonselebrasi. Dari sini juga disiarkan doa
rosario agar bisa didengarkan oleh seluruh peserta ziarah di setiap gerbong.
Itulah sebabnya ruang ini dekat dengan stasiun radio dan sound system. Di masing-masing gerbong ada perangkat pengeras
suara.
Peziarahan
ini memang bukan perjalanan biasa. Sudah biasa jika di dalam kereta pun kita
berdoa. Kata ketua peziarahan ini, peziarahan dimulai di dalam kereta ini dan
bukan saat tiba di Lourdes di dekat gua Maria. (bersambung)
Parma, 14/8/2014
Gordi
Posting Komentar