Foto, Gordi Kampus tampak dari luar |
Blog
ini biasanya memuat tulisan perjalanan. Tidak seperti biasanya, kali ini saya
ingin menulis tentang kuliah hari pertama dalam bahasa Italia. Sebelumnya sejak
September tahun lalu kami mengikuti kuliah dalam bahasa Italia. Tetapi namanya
bukan kuliah karena kami sedang mempelajari bahasa Italia. Hari ini kami
benar-benar mengikuti kuliah. Lalu mengapa tulisan ini masuk dalam blog
jejak-jejak perjalanan?
Sebelum
menjawab pertanyaan ini saya akan menceritakan perjalanan kami hari ini. Kami berangkat
dari rumah pukul 7.25 pagi. Kuliah baru dimulai pukul 8.30. butuh waktu 45
menit sampai 50 menit dalam perjalanan. Memang kami berangkat dari Parma ke
kota lain Regio Emilia. Saya tidak tahu berapa jaraknya. Teman-teman saya
biasanya berpatokan pada lamanya perjalanan. Jadi, butuh waktu 45 sampai 50
menit dari Parma ke Regio Emilia. Hari ini memang kami menghabiskan 50 menit di
jalan. Ada beberapa ruas jalan yang macet. Kata teman saya setiap hari biasanya
seperti ini kecuali hari Sabtu. Hari Sabtu biasanya lenggang karena anak-anak
sekolah tidak ke sekolah. Tetapi tidak macet seperti di Jakarta. Di sini hanya
tunggu sampai 5 atau 10 menit saja.
Saya
dan teman saya Pandri duduk di depan bersama sopir. Di belakang ada 6 orang. Mobil
ini memang hanya boleh memuat maksimal 9 orang. Di jalan, kami mendengar radio
FM. Ada lagu dalam bahasa Italia dan juga bahasa Inggris. Kami berdua yang
mengoperasikan radio ini. Inilah untungnya duduk di depan. Selain itu, saya
juga bisa melihat pemandangan di sekitar jalan yang kami lalui. Matahari bersinar terang. Walau musim dingin tetapi ada matahari. Suhu di luar juga
termasuk tinggi untuk ukuran musim dingin. Saya lupa melihat suhu waktu kami
berangkat. Waktu pulang suhunya antara 17-19 derajat Celcius.
Saat
tiba di kampus, kami masuk ruang kuliah. Jam pertama (45 menit), saya tidak ikut kuliah. Rencananya ikut
kuliah Bahasa Ibrani, Ebreo dalam Bahasa
Italia. Sayangnya dosen tidak mengizinkan untuk ikut karena saya tidak ikut
kuliah pada semester sebelumnya. Rupanya ini bagian kedua dari kuliah ini. Saya
keluar dan di luar baru bincang-bincang dengan teman-teman dari Indonesia kalau
saya hanya mendengar saja. Jadi, bukan sebagai mahasiswa aktif. Tetapi nasi sudah jadi bubur. Mungkin Jumat depan baru sampaikan lagi ke dosennya agar
boleh diikutsertakan dalam kelasnya.
Jam
kedua dan ketiga saya ikut kuliah. Di kelas ini juga status saya hanya sebagai
pendengar karena mata kuliah ini sudah saya dalami di Indonesia. Tetapi mendengar
di sini artinya bukan sekadar mendengar. Mendengar berarti menyimak dengan
serius karena ini sebagai latihan dalam mendalami bahasa Italia yang sudah,
sedang, dan masih saya dalami.
Ruang
kelasnya kecil. Ada 20 kursi dan meja untuk
mahasiswa. Hari
ini kami yang mengikuti kuliah Teologi Spiritual ini hanya 15 mahasiswa. Beda sekali
kalau dibandingkan dengan jumlah mahasiswa di STF Driyarkara, Jakarta atau
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang memiliki ruang kelas besar dan
jumlah mahasiswa juga banyak. Kampus ini memang bukan kampus universitas tetapi
kampus sekolah tinggi seperti STF Driyarkara. Saya lupa menghitung berapa jumlah ruang kuliah. Di sekitar ruang yang kami gunakan hari ini sekitar 6 ruangan. Tetapi tidak tahu mungkin ada di bagian lain dari kampus ini. Saya juga belum masuk ruang perpustakaannya.
Saya menulis apa
yang dijelaskan dosen seperti dibuat teman-teman saya. Ada 3 mahasiswa yang
menulis langsung di laptop. Saya tidak asing dengan mahasiswa yang membawa
laptop. Di
Indonesia juga dulu seperti ini. Saya kira tidak masalah apalagi mereka ini
hebat dalam Bahasa Italia. Tidak sulit seperti saya dalam memahami penjelasan
dosen, bandingannya seperti saya menulis di laptop kala mengikuti kuliah di Indonesia. Namun, tidak selamanya
tidak bermasalah. Sebab, saya sempat menyimak jika mereka juga membuka
internet. Melihat berita olahraga, google, dan sebagainya. Entah buka fb juga. Tetapi
ini luput dari perhatian saya.
Saya
sempat berkenalan dengan beberapa mahasiswa, Alberto, Aldo, dan beberapa
lainnya yang saya lupa namanya. Kenalan ini berlangsung saat kami makan kue tar
(La Torta) bersama pada jam istirahat
kedua. Entah mereka sedang merayakan ulang tahun dari seorang
teman. Saya tidak sempat tanya alasannya.
Foto, Gordi Kampus, tampak dari luar |
Beginilah kira-kira
jalannya kuliah hari pertama. Setelah mengikuti kuliah ini dalam 2 jam
pelajaran, saya istirahat dan masuk ruang baca. Saya mencoba membaca ulang
bahan kuliah dan membaca beberapa Koran dan majalah dalam Bahasa Italia yang
ada di ruangan ini. Di sini hanya ada saya dan 1 orang mahasiswa lainnya yang
juga sedang membaca buku.
Pukul 12.35, kuliah
selesai. Sepuluh menit kemudian kami berangkat. Perjalanan pulang ini lebih lancar
karena tidak terlalu banyak mobil yang lalu lalang. Langit biru tampak sebagai
pemandangan di jalan. Saying pohon-pohon sedang gundul. Tidak bisa melihat
hijaunya. Saya melihat pejalan kaki. Ada yang sedang pulang kuliah atau pulang
kerja. Ada yang sambil bersepeda. Di sini memang budaya bersepeda cukup kuat.
Saya
kira sampai di sini sudah cukup alasan untuk memasukan tulisan ini di blog
perjalanan. Kampus kami kecil tetapi pemandangan di luarnya indah. Saya menyertakan
dua foto yang saya ambil bulan Oktober tahun lalu saat pohon-pohon masih
berdaun hijau. Terima kasih sudah membaca tulisan ini. Sampai jumpa di tulisan
laiinya.
Parma,
21/2/2014
Gordi
bravo..fratello..bravo..hahahaha......(temanmu kornel..hahahahaa...kapan kita ke thailand?)
BalasHapushahahaha kamu siapkan tiketnya bro hahaha nanti kamu jemput saya di sana
Hapus