Foto, Gordy, kursi di gerbong kelas 1 |
Naik kereta api dari Parma ke Bologna. Tidak lama, hanya dalam 1 jam. Saya
ingin membagikan pengalaman selama naik kereta ini. Sebelumnya tentu saja harus
berangkat ke Stasiun. Saya dan 3 teman saya berangkat dari rumah pagi-pagi sekali.
Butuh waktu 45 menit untuk sampai ke stasiun. Jadwal kereta yang kami pesan
adalah jam 9. Jadi, jam 8.15, paling lambat, kami harus berangkat. Di sana,
seorang teman (guru bahasa Italia) kami yang adalah oang Italia, menunggu.
Saya lupa tanggalnya. Harinya hari
Kamis di bulan Desember tahun 2013. Antara tanggal 12 atau 19 Desember. Maaf beribu
maaf saya lupa. Saya juga akan tanya teman saya dan akan melihat kalender saya.
Seperti pembaca lihat di foto. Suasana
masih pagi. Kami berjalan di pinggir jalan, di trotoar, yang ruasnya besar. Trotoar
ini ada di kota Parma. Dan, bukan saja untuk pejalan kaki tetapi juga untuk
pengguna sepeda. Kebetulan di ruas ini tidak ada pemisahan antara ruas untuk
pejalan kaki dan pemakai sepeda. Dalam bahasa Italia, ruas untuk pemakai sepeda
disebut pista bicicletta, yang dalam
bahasa Inggris disebut bike track. Harus
hati-hati saat melintas di sini.
Pemandangan pagi hari di sekitar jalan yang kami lalui foto, Gordy |
Pagi ini, kami berjumpa dengan beberapa
pengguna sepeda di ruas ini. Ada yang ke sekolah, kantor, dan sebagainya. Saya lupa
menjempret. Maklum saya juga masih takut mengambil foto orang yang sedang
berpapasan dengan saya. Meski saya sedikit tahu hukum-fotografi. Salah satunya
adalah boleh mengambil foto di tempat umum dan tidak boleh mengambil foto di
tempat terlarang seperti penjara dan rumah sakit.
Matahari bersinar terang. Hari ini
amat cerah. Ada satu kalimat dalam bahasa Italia untuk menggambarkan hari yang
cerah seperti ini. Che bella giornata.
Memang kami memilih hari ini karena sebelumnya melihat perkiraan cuaca. Ini
untungnya ada perkiraan cuaca yang tingkat keakuratannya tinggi.
Kami bertemu teman kami di stasiun. Rupanya
dia sudah menunggu lama. Kami berempat terlambat. Untunglah kereta juga
terlambat 5 menit sehingga kami masih bisa masuk di kereta yang kami pesan. Pesan
maksudnya bukan pesan tiket. Pesan maksudnya, kami memlih salah satu rute. Untuk
hari ini, seperti hari biasanya juga, jadwal kereta dari Parma ke Bologna, dan
sebaliknya, selang 30-45 menit. Jadi, kalau kami tidak berhasil ikut kereta jam
9, tunggu 30-45 menit lagi di jadwal kereta berikutnya.
Tamapak teman saya berjalan di belakang saya, Foto Gordy |
Alhamdulilah kami berhasil ikut
jadwal yang jam 9. Jadinya, jam 9.07 kami berangkat. Teman kami memesan
di tiket lewat mesin. Bukan lewat petugas. Di sini cepat. Antrian yang panjang
pun tidak menjadi masalah. Caranya mudah. Masukkan data jumlah penumpang, jam,
dan tujuan, serta jenis kereta, lalu, masukan uang, klik OK. Kami berlima naik
kereta Regional. Kereta ini berjalan
dari kota ke kota dalam satu provinsi. Misalnya untuk kereta yang kami gunakan,
berangkat dari Parma, melewati Regio-Emilia, Modenna, lalu Bologna. Melewati 3
kota ini.
pintu gerbong kelas 1, foto Gordy |
Ada yang unik. Kami memilih kursi
penumpang di kelas 2, kelas yang biasanya menjadi pilihan banyak penumpang. Harganya
murah, 6.90 euro. Hanya ada 2 kelas, 1 dan 2. Pagi ini banyak penumpang di
kelas 2. Ada mahasiswa dari Parma yang berangkat kuliah di Bologna, ada pekerja
kantoran, dan pekerja pabrik, yang berangkat ke 3 kota yang dilalu kereta ini.
Setelah kami duduk di gerbong kelas
2, teman kami yang Italia menengok ke gerbong kelas 1. Rupanya di sini tidak
ada penumpang. Dia bilang ke kami kalau kami bisa pindah ke situ setelah kereta
berjalan sekitar 15-20 menit. Dan, benar, kami benar-benar pindah. Tidak banyak
penumpang yang pindah. Entah karena tidak tahu atau memang sudah nyaman dengan
kursi di gerbong kelas 2. Nyaman juga duduk di gerbong kelas 1 ini yang
kualitasnya tentu saja lebih tinggi dari kelas 2.
Di sini suhunya agak hangat ketimbang
kelas 2. Itulah sebabnya kami melepaskan jaket tebal kami. Juga topi, kaus
tangan (guanti), dan syal di leher (Sciarpa). Yang tertinggal hanya switer
bagian dalam. Maklum, kami mengenakan paling tidak 3-4 pakaian. Yang terluar
biasanya jaket tebal. Ini untuk menahan dingin. Setelahnya kami menikmati
perjalanan sambil bercerita. Saya mengambil foto pemandangan di sekitar jalan. Pengalaman
selanjutnya diceritakan di bagian lain. (bersambung)
Parma, 23 Februari 2014
Gordi
Posting Komentar