Halloween party ideas 2015

Gua Maria di Lourdes

Gua Maria di Lourdes menjadi satu di antara sekian gua Maria yang sangat dikenal umat Katolik di seluruh dunia. Karena gua Maria ini, Lourdes dikenal di mana-mana termasuk di Indonesia. Gua Maria di Sendangsono, Jawa Tengah, yang diarsiteki Romo Mangun Wijaya misalnya masih terkait dengan gua Maria di Lourdes. Patung Bunda Maria yang ada di Sendangsono merupakan bentuk yang lain dari patung Maria yang ada di Lourdes. Bukan hanya itu, gua Maria di Lourdes ini menjadikan Lourdes sebagai tempat yang paling ramai dikunjungi wisatawan setelah Roma-Vatikan.

Memang Lourdes amat dikenal. Karena itu, dalam tulisan ini saya ingin mengulas salah satu aspek yang menjadikan Lourdes menjadi tempat terkenal. Aspek itu adalah gua Maria-nya.

Gua Maria di Lourdes boleh dibilang sebagai tempat peringatan. Gua itu mengingatkan Santa Bernadette (7 Januari 1844-16 April 1879) akan pengalam pribadinya dengan Bunda Maria. Gua Maria ini seolah-olah mengingatkan kita bahwa Bunda Maria yang bicara dengan Bernadette pada saat itu ingin hadir juga dan mau bicara pada para pengunjung yang datang padanya. Memang demikianlah yang terjadi saat ini.
pengunjung sedang menyentuh dinding gua
kelompok orang sakit ikut berpartisipasi dalam peryaan ekaristi di depan gua 
Patung Bunda Maria

Tampak para imam yang ikut berkonselebrasi dalam misa
Para pengunjung datang dari berbagai negara. Banyak orang berdoa di halaman guai ni. Baik orang sakit, sehat, anak-anak, orang muda, dan orang tua. Ada yang mendaraskan doa Rosario ada pula yang mempersembahkan misa. Bahkan, doa rosario didaraskan seolah-olah tanpa henti. Setiap kelompok peziarah punya jadwal tersendiri. Silih berganti. Demikian juga dengan perayaan ekaristi. Kadang-kadang perayaan ekasristi dipersembahkan lebih dari sekali dalam sehari di depan gua Maria ini. Tengah malam pun rupanya selalu ada misa dalam bahasa Perancis di guai ni.

Gua Maria ini menjadi penarik banyak kaum beriman datang ke Lourdes. Kaum beriman datang dan ingin dekat dengan Maria. Tak jarang jika mereka datang tidak sekadar untuk berdoa saja. Mereka juga ingin menyentuh langsung dinding gua itu. Iringan barisan terbentuk, berjalan pelan-pelan, sambil mengangkat tangan, melekatkan jari tangan di dinding gua. Ada peziarah yang melakukan ini lebih dari sekali dalam sehari. Yang lain cukup sekali saja tetapi setiap hari selama berada di sana. Ada yang cukup sekali saja. Saya juga ikut menyentuh dinding ini sekali saja dalam 5 hari di sana. Kedua kali saat saya mendorong kursi orang sakit. Saya menyentuh dinding itu tapi hati saya sama sekali tidak tertarik untuk menjadikan tindakan ini sebagai bentuk permohonan pada Bunda Maria.
gua Maria

barisan pengunjung yang ikut menyentuh dinding gua
Ya, bagi orang tertentu tentu saja penyentuhan dinding ini menjadi bagian dari iman. Bagi mereka, dengan menyentuh saja, itu sudah menjadi tanda bahwa dia dekat dengan Bunda Maria, menjadi tanda iman. Ini sah-sah saja asalkan tidak berhenti di sini. Maria kiranya tidak mengajak pengunjung untuk hanya menyentuh dinding gua saja tetapi bersamanya berdoa, menjalin relasi yang intim dengan Yesus. Dengan kata lain, Maria mengajak peziarah untuk datang di dekatnya, lalu bersama-sama dengannya menuju Yesus putra-Nya.

Bagaimana pun, gua Maria yang persis terletak di kaki gedung basilika Rosario ini menjadi tempat bagi orang beriman maupun tak beriman. Dari gua ini kiranya bisa dikaitkan dengan 3 tempat lainnya yang tak kalah populer yakni tempat untuk mengambil air, tempat bakar lilin, dan tempat pemandian air suci.

Saya kira sampai di sini saja dulu untuk bagian gua Maria ini. Pembahasan tentang tempat air suci, dan 2 tempat terkenal lainnya, kita lanjutkan di tulisan berikutnya. Ikuti terus jejak petualangan ini. (bersambung)

Parma, 1/9/2014
Gordi

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.