Di Desio ini, ada taman indah nan cantik. Taman ini
tampak hijau saat kami berkunjung ke sini. Rumputnya sudah ditata sedemikian
sehingga kelihatan cantik. Boleh jadi baru beberapa hari dipotong dan ditata.
Di taman, ada banyak pohon besar. Pohon cemara yang
mendominasi. Pohon ini tahan hingga 4 musim. Pohon cemara—tidak seperti pohon
lain—tetap bertahan di musim dingin. Daunnya tidak gugur. Di rumah ini, cemara
menjadi pelindung sebagian taman. Melindungi dari matahari. Dan di bawah
perlindungan itulah ada taman khusus untuk berdoa.
Di taman khusus ini, ada patung Bunda Maria yang sedang
menatap ke arah Timur. Ke arah matahari. Lalu, ada beberapa orang yang sedang
berdoa. Ada juga beberapa hewan terutama kambing atau domba dalam budaya Yahudi
zaman dulu. Bukan saja manusia rupanya. Memang manusia bukanlah makhluk satu-satunya
yang bisa berelasi dengan Tuhan. Hewan dan makhluk lain kiranya berelasi dengan
Tuhan. Di sinilah relasi antara Pencipta dan ciptaan itu terjalin.
Manusia dan makhluk lain juga tentu berelasi. Jika mereka
duduk bersama untuk menghadap Tuhan, mereka juga kiranya sudah berelasi antara
sesama mereka. Taman ini sangat tepat menggambarkan relasi ini. Pohon cemara melindungi
mereka dari cahaya matahari. Manusia dan hewan menjadlin relasi dengan Tuhan. Maria
adalah figur yang tepat sebagai pengantara doa mereka. Maria sudah teruji kadar
relasinya dengan Dia yang di atas. Maka, manusia dan hewan tadi bukan saja
berdoa pada Maria tetapi berdoa bersama Maria. Saya dan kita bisa berdoa
bersama Maria. Taman ini hanya salah satu tempat untuk itu. Taman-taman lain
kiranya ada di mana-mana.
Dari taman ini ke arah Barat, kita bisa melihat lapangan
sepak bola berbentuk stadion mini. Stadion yang dikelilingi kawat besi. Kawat pelindung
agar bola tidak keluar lapangan. Kawat ini menjadi penanda bahwa pemain hanya
bermain di dalam lapangan. Bola tidak perlu dibuang ke bagian yang tidak perlu
alias ke luar lapangan. Penanda adalah kawat-kawat ini. Kawat ini menunjukkan
pada pemain bahwa hanya sampai di sinilah kamu boleh memutar bolamu.
Saya beberapa kali mengelilingi taman ini. Kecantikannya
membuat saya harus lebih dari sekali mengelilinginya. Saya pun mengabdikan
beberapa gambarnya di sini. Pembaca bisa melihatnya di sini. Tentu tidak
semuanya karena ruang terbatas. Mungkin nanti dipikirkan file khusus untuk
foto-foto. Selamat menikmati tamannya.
Foto-fotonya bisa dilihat di sini
Foto-fotonya bisa dilihat di sini
Desio-Milan 23//6/15
Gordi
Posting Komentar