Berjuang Mencari Lubang Kecil dalam Kursi
Pesawat
seperti inilah model kursinya, tapi ini bukan kursi pesawat Turki Airlines, foto dari internet |
Di kursi penumpang ada meja lipat. Meja
dibuka saat ada makanan atau minuman. Pada waktu tertentu, awak pesawat, kru
paramugari akan membagikan makanan. Dan saat itulah meja ini dibuka. Setelahnya
segera dilipat kembali. Lipatannya menempel di sandaran kursi. Misalnya, meja
yang saya gunakan tertempel di sandaran kursi penumpang di depan saya.
Sedangkan lipatan meja yang ada di sandaran kursi saya akan digunakan oleh
penumpang di belakang saya.
Selain meja di sandaran kursi itu juga
ada layar/monitor komputer. Letaknya di atas lipatan meja. Setara dengan letak
mata jika penumpang duduk tegak. Layar ini akan menyala, memancarkan tayangan
film, atau daftar lagu, dan juga informasi dari kru pesawat. Kalau dalam Lion
Air ada kru pragumari yang mengumumkan dan memraktikkan cara pemakaian alat
keselamatan dalam pesawat, di dalam pesawat ini, tidak ada. Pengumuman itu akan
disalurkan melalui layar TV itu. Juga melalui TV besar yang terdapat di bagian
depan setiap lorong. Dari situ ada suara. Jika mau mendengarkan lewat layar
kecil itu juga bisa. Dan layar itu akan menayangkan informasi dari kru pesawat
setiap kali ada informasi. Saat itu, film atau lagu dengan sendirinya akan
berhenti sebentar saat pengumuman itu ditayangkan.
Nah, saya dan Fonsi pada awalnya sulit
menemukan posisi lubang jack untuk headset, alat pendengar di telinga. Kami
sudah melihat headset itu di kursi. Disimpan bersama perlengkapan lainnya
seperti kaus kaki, sikat gigi, penutup mata, dan sebagainya. Selimut disimpan
di atas kursi, bersama bantal kecil, saat kami masuk. Saya meraba-raba lubang
di tempat sandaran tangan di sebelah kanan dan kiri kursi. Dan Fonsi juga
demikian. Rupanya Fonsi menemukan lubang itu. Dan dia masukan ujung headsetnya.
Berhasil. Dia dengar bunyi dari layar TV. Hanya saja bunyi itu tidak sesuai
dengan tayangan yang ada di monitornya. Dia mendengar lagu. Padahal dia sedang
menonton film.
Rupanya lubang itu untuk layar TV saya.
Lubang headset rupanya terdapat di sandaran tangan bagian kiri kursi. Saya masukkan lubang headset saya. Berhasil. Saya
dengar bunyi. Fonsi juga demikian. Kami senang bias memecahkan masalah ini.
Selanjutnya,
tangan kami bergerak, mencari pilihan menu dalam monitor itu. Ada
menu untuk lagu. Di dalamnya ada file lagu-lagu dari berbagai Negara beserta
nama penyanyinya. Tidak semua negara tetapi paling tidak ada nama-nama penyanyi
populer seperti Michael Jackson, Bryan Adams, dan sebagainya. Ada juga menu
untuk games. Menu film. Menu informasi penerbangan. Dan beberapa menu lainnya.
Saya memilih menu musik. Saya denganr
beberapa lagu berbahasa Inggris dan juga lagu-lagu Jepang. Sambil dengar itu,
saya tidak lupa mengecek informasi posisi pesawat. Di situ ditampilkan posisi
pesawat, waktu di tempat tujuan dan waktu di tempat keberangkatan. Juga, durasi
waktu perjalanan sampai di tempat tujuan.
Ngomong-ngomong tas kami di mana ya?
Bagasi ada di atas tempat duduk. Sama seperti di pesawat pada umumnya. Bagasi
kami ada di atas kami. Bagasi untuk penumpang yang duduk di tengah juga ada di
atas tempat duduk mereka. Untuk mereka, bagasinya di bagi dua. Sebagiannya
dekat lorong kanan dan lainnya dekat lorong kiri. (bersambung)
Parma, 26 September 2013
Gordi
Posting Komentar