Seperti biasa, saya dan teman-teman sering berkunjung ke rumah
kami di daerah Tangerang. Perjalanan ke sana mengasyikkan. Ada yang dengan
mobl, sepeda motor, atau pun sepeda ontel. di sana, rumahnya agak luas.
Pekarangan juga luas. Ada lapangan untuk berolahraga, futsal, atau basket dan
voli. Berkunjung ke sana layaknya mencari kepuasan. Apanya yang puas?
Hmmm..jangan menafsir macam-macam. Puas itu macam-macam. Di sana
kami bisa puas berolahraga. Kalau di Jakarta, kami harus bisa berbagi waktu
untuk bermain futsal. Sehari ukup 15 menit. Cara ini adil sebab banyak peminat
futsal. Waktu bermain terbatas, hanya 45 menit sehari.
“Wah…hari ini puas sekali…. Di Jakarta kita tidak bisa bermain
sepuas ini,” komentar seorang teman.
“Sudah bermain berapa menit?” kata saya.
Dia duduk di pinggir lapangan. Badanya berkeringat. Pelan-pelan
dia merebahkan tubuhnya ke tanah yang miring.
“Kira-kira 45 menit….(sambil mengeringkan keringatnya dengan baju
olahraganya).”
Wah bermain tanpa henti selama 45 menit? Lumayan kuat orang ini.
Pemain Timnas Indonesia saja tidak semuanya bermai sepanjang itu. Ada yang 30
menit harus diganti. Bermain 45 menit bukanlah hal mudah. Ya..dia seperti Titus
Bonai, bermain tanpa henti dalam 2 babak. Bahkan, Tibo masih melanjutkan dengan
2 kali perpanjangan waktu, 2 kali 15 menit.
Setelah bincang-bincang itu, akmi menuju kamar mandi. Pasti
mandinya segar. Habis olahraga, tubuh yang penuh keringat akan dibilas dengan
air segar. Saya lebih dulu ke kamar mandi. Teman itu menyusulnya. Berapa menit
kemudian, saya keluar. Rupanya dia masih duduk di luar.
“Hei…belum mandi juga. Sebentar lagi ada acara berikutnya,” sapa
saya mengaburkan lamunannya.
Dia sendiri yang belum mandi. Teman-teman lain sudah beranjak dari
kamar mandi. Baju olahraga yang berkeringat itu masih melekat di badannya.
“tolong saya dulu,” katanya sambil beridiri.
“Saya lupa membawa sabun…dan perlengkapan mandi lainnya.”
Wah….ini toh penyebabnya. Dari tadi, diam saja. “Bilang dong kalau
lupa membawa perlengkapan mandi,” kata saya.
Untung saja, saya selalu menyediakan tas khusus untuk perlengkapan
mandi. Tasnya kecil, cukup untuk menyimpan sabun cair, sampo, sikat gigi, odol,
dan perlengkapan mandi lainnya. Perjalanan menjadi tak nyaman ketika, hal kecil
semacam ini lupa dipersiapkan. Jangan sepelekan hal kecil. Hal kecil juga
menunjang perjalanan menjadi lebih asyik.
CPR,
13/12/2011
Gordi
Afri
Haha~ like this.
BalasHapusUntung bawa pelengkapan mandi yang lengkap, kalau gak... gimana jadinya? gak mansid sampai besok tuh? Hahahha~
Terima kasih Desmond...klo gak lengkap mungkin mandi pake air z hehe..
BalasHapus