Sedikit tentang Bukit Danau
Seperti
dikatakan pada bagian pertama, Bukit Danau adalah danau di atas bukit. Ah..ini
hanya permainan kata saja, dibolak-balik. Memang demikian woe…danau itu ada di
atas bukit. Danau itu memang dibuat seperti itu. Jadi bukan danau alami, yang
muncul seperti itu.
Danau
ini dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai sebuah kawasan dermaga.
Kelilingnya ada 7 rumah. Tampak seperti perumahan di pinggir laut. Ada juga kolam di pinggir
lantai dasar rumah. Kolam itu berbatasan dengan pinggir danau itu.
Pemandangannya indah sekali.
Panjang
danau buatan ini sekitar 300 meter. Lebarnya 25-30 meter. Dalamnya tidak tahu,
mungkin 1,5-2 meter. Ada
rumah yang disertai perahu/sampan. Jadi siapa yang berkunjung ke rumah ini
boleh memakai sampan itu. Rumah-rumah itu dijadikan villa dan rumah
persitirahatan oleh pemiliknya. Kami menggunakan salah satu dari 7 rumah itu.
Rumah-rumah
itu sebagian besar pemiliknya tinggal di Jakarta.
Memang itu rumah orang ‘berpunya’. Orang kecil tentunya tidak bisa membeli
tanah lalu mendirikan rumah-villa sebagus rumah-rumah ini. Meski demikian,
penghuni harian rumah-rumah ini adalah warga sekitar. Merekalah yang merawat
dan membuat rumah ini indah dan bersih. Mereka menjadi penjaga rumah dan
kompleks.
Saya
mendapat bocoran ‘rahasia perusahaan’ dari beberapa penjaga di sini. Mereka
giat mempromosikan rumah-vila itu untuk digunakan oleh pengunjung. Dari situlah
mereka memperoleh penghasilan tambahan selain dari gaji bulanan. Tak heran jika
rumah ini sering dipakai oleh bule-bule yang ingin menikmati indahnya kawasan
Cipanas khususnya daerah Vila Bukit Danau.
Bukit
Danau memang memberi kesejukan di hati. Di kala ada stres, pikiran penat,
datanglah ke sana
dan akan mendapat penghiburan hati. Memandang permukaan danau yang indah,
mendengar gemercik air, memerhatikan liuk-liuk ekor ikan, dan sebagainya. Saya
bersyukur kepada Tuhan untuk indahnya daerah ini. juga, terima kasih
selimpahnya kepada pemilik salah satu rumah itu, yang hampir setiap tahun, kami
gunakan untuk berekreasi di sini. (Habis)
PA,
7/8/2012
Gordi
Afri
Posting Komentar