Halloween party ideas 2015

gambar, anekarumahjogja.wordpress.com
Pengalaman ban bocor bukanlah hal baru bagi saya. Sebagai penegndara sepeda motor sejak 5 tahun lalu, saya akrab dengan kejadian seperti ini. Namun, pengalaman hari ini unik. 

Senin, 25 Februari 2013. Saya dan seorang sahabat mau memperbarui STNK mobil dan motor di kantor Samsat Sleman-DIY. Saya mengendarai sepeda motor Megapro. Sahabat saya dibonceng.

Kami berangkat pagi dari rumah. Baru saja lewat lampu merah Kentungan ke arah ring road utara, motor mulai oleng. Saya merasakan ban depan seperti naik turun alias tidak stabil. Saya menengok kaca spion. Di belakang kami tidak ada sepeda motor. Padahal jalur ini selalu ramai.

Saya memperlambat laju motor. Sahabat saya berujar, napa motornya jalan seperti ini? Saya mendengar tetapi tidak bersahut. Saya meminggirkan motor. Dan berhenti. Ban depan sudah parah. Hanya bisa jalan dengan veleks. Rodanya tidak berangin.

Kami mendorong sepeda motor itu sampai di ujung ring road utara. Tiba di lampu merah sebelum Monjali. Kami mengikuti jalan Magelang. Sekitar 200 meter dari perempatan lampu merah. Kami mengganti ban motor kami.

Saya capek bukan main. Keringat bercucuran. Sahabat saya juga demikian. Dia yang mendorong paling jauh. Sahabat ini memang setia sekali. Tanggung jawab, jujur, dan baik hati. Bantuannya amat perlu dalam perjalanan hari ini.

Lima belas menit kemudian kami melanjutkan perjalanan ke kantor samsat Sleman. Saya trauma dengan kondisi motor tadi. Bayangan akan mengalami hal sama masih ada. Namun, perjalanan mesti dilanjutkan.

Di kantor Samsat, kami tinggal 1 jam. Setelahnya balik ke rumah. Perjalanan pulang lancar.

Urusan selesai. Sebenarnya bisa lebih cepat. Hanya saja karena ban kempes. Yah...perjalanan memang kadang-kadang macet tak terduga.

Terima kasih sabahatku. Terima kasih tukang bengkel. Terima kasih Tuhan. Atas bantuan dan perlindungan kalian.

PA, 27/2/13
Gordi

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.