Naik Sriwijaya Air ke
Padang
Senin pagi, pukul 7.45, saya dan sahabat saya berangkat
menuju Bandara Soekarno-Hatta. Kami diantar oleh kedua teman kami, menggunakan
mobil Kijang. Perjalanan lancar. Kami tiba pukul 9.10.
Kami masuk melalui pintu utama terminal 1B untuk maskapi Sriwijaya
Air. Tas dan barang bawaan saya diperiksa melalui alat pendeteksi. Saya
juga dicek dengan detector itu. Lolos. Tidak ada yang mencurigakan. Kami pun
menuju loket untuk check-in.
Dari
sini, kami menuju loket untuk bayar semacam asuransi perjalanan. Di sini bayar
Rp. 40.000. Biayanya lebih mahal dari Yogyakarta yang hanya Rp.35.000. dari
sini, kami masuk ke ruang tunggu. Harus melewati pintu detector lagi. Lolos lagi.
Kami
menuju ruang tunggu, member tiket untuk dicek. Tampaknya ruang ini khusus untuk
penumpang Sriwijaya Air dengan berbagai tujuan. Belum banyak yang tunggu
sebelum kami. Kami mengambil posisi duduk dekat jendela sehingga bisa melihat
pemandangan keluar.
Di sini ada TV tetapi saya tidak menonton. Saya memang
tidak hobi menonton. Tonton jika perlu saja. Bukan anti TV, tetapi tidak
terbiasa. Sesekali saya berdiskusi dengan sahabat saya. Namun, tidak terlalu
intens. Kami duduk berdua tetapi kami lebih banyak diamnya. Lalu, saya
mengambil buku. Membaca sejenak di tengah keributan penumpang lain dan suara
TV. Lumayan bias membaca 5 halaman. Tidak banyak tetapi berarti untuk membunuh
kebosanan.
Pukul 10.15, kami masuk pesawat Sriwijaya Air tujuan Padang. Pesawatnya lebih tua dibandingkan dengan
pesawat Lion Air. Tetapi tentu saja layak terbang.
Kalau tidak mana mungkin bisa melayani rute ini. Penerbangan Jakarta-Padang
menghabiskan 1,5 jam. Lama tetapi tidak membosankan karena ada hal menarik.
Dibagikan makanan berupa segelas aqua dan roti, juga koran Koran Jakarta secara
gratis. Ini bagian dari pelayanan maskapai ini.
Kami tiba tepat waktu di Bandara Internasional
Minangkabau, Padang. Dijemput oleh sopir, Pak Man, dari Biara Xaverian Padang.
Kami menunggu sebentar untuk ambil bagasi lalu keluar dan bertemu Pak Man.
Lalu, kami ke rumah. Pemandangan di sekitar jalan amat menarik. Dari bandara,
tidak banyak bangunan dan rumah. Kemudian masuk kawasan kota, sudah muncul
banyak bangunan. Tentu tidak sepadat Yogya atau Jakarta.
Kami tiba di biara Xaverian. Disambut meriah oleh
beberapa konfrater yang ada di biara. Lalu, kami makan siang. Setelahnya
istirahat sebentar dan siap untuk misa. Kami diberi kamar masing-masing. Saya
dapat kamar di lantai dua, kamar nomor 28, tepat di sudut bangunan. Saya cuci
muka sebentar lalu baring. Airnya panas. Mungkin karena pipanya kena matahari.
Menjelang pukul 14.00, kami merayakan ekaristi.
Setelahnya duduk-dudk sebentar di beranda biara sebelum berangkat ke pelabuhan.
Kapal yang membawa kami ke Mentawai, tujuan selanjutnya, akan berangkat pukul
16.00. Kami harus berangkat ke sana, pukul 15.00. (bersambung)
1. Kisah yang Menakjubkan
1. Kisah yang Menakjubkan
Siberut-Mentawai-Sumbar, 10/5/2013
Gordi
Posting Komentar