Kisah
yang Menakjubkan
gambar dari internet |
Sabtu, 4 Mei 2012. Perjalanan
dimulai dari kota budaya. Pagi itu, sekitar pukul 9.30, saya berangkat ke
Bandara. Masuk bandara, kemudian check in di loket Lion Air.
Kemudian, masuk ke gerbang pembayaran asuransi. Di sini ditagih Rp. 35.000.
Kemudian saya dipersilakan untuk masuk ruang
tunggu. Di sini juga diadakan pemeriksaan. Pemeriksaan
tas dan barang bawaan lainnya. Juga saya diperiksa dengan detektor laser. Tas
besar dan tas pinggang saja dimasukkan ke tempat pemeriksaan. Setelah lolos
saya dipersilakan masuk ke ruang tunggu.
Saya menunggu sambil duduk. Di sebelah saya ada
seorang pemuda yang sedang asyik dengan alat musiknya. Entah apa yang dia
mainkan, (media player) mp3 atau mp4. Saya hanya melihat dia menggoyangkan
kepalanya. Saya duduk dan sesekali memerhatikannya.
Mata saya tertuju pada rak buku di sebrang sana. Rupanya itu toko
buku. Di dalamnya ada jual buku dan majalah. Bahasa inggris dan indonesia. Saya
tak ingin melihat sebab 3 minggu sebelumnya saya masuk di situ. Waktu itu saya
hendak ke Makasar. Tak lama, 30 menit, kemudian, saya mendengar pengumuman
melalui pengeras suara. Pesawat yang kami tumpangi (Lion Air) ke jakarta akan berangkat. Kami dipersilakan
naik pesawat melalui gerbang nomor 2.
Saya duduk di kursi nomor 18 B. Di sebelah kanan
dan kiri saya ada bapak-bapak. yang satu, di sebelah kanan saya, suka bercanda.
Saya dan dia berbagi cerita. Saya
sebagai yang muda banyak bertanya. Dia menjelaskan. Menarik sekali
pembicaraannya. Dia katakan TIDAK untuk pertanyaan yang belum atau tidak bisa
menjawab. Ini tanda rendah hati.
Sekitar 10 menit bercanda,
kami diminta untuk pindah tempat duduk. Kami akan pindah ke nomor 20, dekat
pintu darurat. Sebab, di situ ada ibu. Dan yang duduk di situ tidak boleh
seorang ibu. Kami bertiga segera pindah. Saya tetap di posisi semula, di
tengah, diapit oleh keduanya.
Kami melanjutkan cerita selama 15 menit. Kemudian pesawat lepas landas. Perjalanan ke Jakarta-Cengkareng,
ditempuh selama 1 jam. Perjalanan lancar. Tiba di bandara Soekarno-Hatta dengan
selamat.
Saya keluar dan menuju halte
DAMRI. Membeli tiket Rp. 25.000 dengan tujuan Rawa Mangun.
Menunggu selama 20 menit lalu bisnya datang. Wah ini terlambat sekali. Sempat
merasakan panasnya Jakarta.
Sebelum bis berangkat, sopir memeriksa tiket
penumpang. Kemudian, perjalanan dilanjutkan. Agak lambat karena tol macet. Tetapi sampai juga di tujuan. Saya turun di daerah
Rawamangun.
Dari situ saya naik bajaj.
Tawar-menawar dan disepakati Rp. 7.000 untuk tujuan Cempaka Putih Raya. Lalu,
saya tiba di rumah ini. Ini tujuan akhir saya. Senang bisa tiba dengan selamat.
Terima kasih Tuhan untuk anugerah dan bimbingan-Mu.
Di sini saya akan tinggal
sampai Senin pagi. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Padang. Dari sana
diteruskan ke Mentawai pada malam harinya. Naik kapal laut lagi. (bersambung)
Siberut-Mentawai-Sumbar,
10/5/2013
Gordi
Posting Komentar