Buah Ini Unik
Buah
ini unik. Ya, tentu saja. Saya melihatnya pertama kali di Indonesia di
Yogyakarta tahun 2013 yang lalu. Namun, saya enggan untuk mengonsumsinya lebih
banyak. Saya hanya mencoba satu dua saja. Di Parma, Italia, saya makan banyak
buah ini. Di sini, buah ini dimakan pada musim dingin (inverno dalam bahasa
Italia atau winter dalam bahasa Inggris ). Namun, sudah mulai dipanen pada
musim gugur (autunno-Italia atau autumn-Inggris). Jadi, sejak musim gugur, buah
ini sudah beredar.
Saya
dan beberapa teman memetik buah ini pada September 2013 lalu. Saat, itulah saya
melihat langsung pohonnya. Waktu kami mampir ke kota Brescia pada akhir
Desember 2013 yang lalu, saya melihat buah ini dengan pohon yang agak kecil. Lihat
yang ada di foto.
Saya
ingat, buah ini pernah saya makan di Indonesia. Namanya yang membuat saya
mencari tahu asal-usul buah ini. Orang Italia menyebutnya ‘KAKI’ atau cara
penulisannya cachi. Kata mereka, buah ini berasal dari Jepang atau Cina. Atau Asia.
Saya ingat persisi di Indonesia juga ada. Benarkah buah ini asli Asia?
Memang
buah ini aslinya dari Asia. Di Indonesia namanya buah kesemek. Mungkin susah
dihafal karena peredarannya juga jarang. Saya saja melihatnya di Jogja dan susah
menghafal namanya. Di Indonesia buah ini ada di Jawa Barat, Jawa Timur, dan
Sumatera Utara. Boleh jadi di daerah lain juga ada.
Selain
di Indonesia, buah ini juga ada di Malaysia, Burma, Thailand, Jepang, dan
China. Boleh jadi di negara Asia lain juga ada. Buah ini aslinya berasal dari
Republik Rakyat Tiongkok. Dari sana berkembang ke Jepang dan Cina. Ada juga
yang mengatakan aslinya dari Jepang dan Cina. Boleh jadi demikian karena buah
ini berkembang pesat di sana. Dan dari dua negara ini buah ini dibawa ke Eropa
dan Amerika. Maka, orang Eropa mengenalnya sebagai buah khas Jepang dan Cina
padahal aslinya dari Republik Rakyat Tiongkok.
Namanya
menarik bagi orang Indonesia khususnya nama dalam bahasa Italia. Kaki, cara
tulisnya cachi. Mudah dihafal. Nama Latinnya Diospyros, nama dalam bahasa
Inggris persimmon atau Japanese persimmon. Buah ini rupanya sudah tua. Sejak zaman Marco
Polo (1254-1324) pada abad 14. Saat itulah buah ini sudah diedarkan dari Asia
ke Eropa.
Saya akan ingat
sejarah buah ini meski sedikit saja yang saya tulis di kolom ini. Boleh jadi
para pakar buah atau ahli sejarah bisa melengkapinya. Saya pun menulis ini
karena tertarik dengan nama dan rasa buah ini. Dari nama saya mencari
asal-usulnya. Dari rasanya yang manis saya ingin menikmatinya lebih dari satu
kali. Sayangnya hanya ada pada musim gugur dan musim dingin saja.
Tetapi, saya
beruntung bisa melihatnya lebih dari sekali. Di Yogyakarta-Indonesia, di Parma dan
Brescia-Italia. Boleh jadi nanti akan saya lihat di negara lain terutama di
negara Asia tempat tumbuh awalnya buah ini.
Terima kasih untuk
pembaca yang menyimak uraian perjalanan saya dan teman-teman pada Desember 2013
di kota Brescia, Italia ini. Salam hangat. (habis)
Sebelumnya,
Mantap, Frat!
BalasHapusTerima kasih Bro Ali sudah mampir, salam pemilu
BalasHapus