Halloween party ideas 2015

Dia Sudah Pergi tetapi Kami tetap Datang

Di Jembatan Wae Impor, foto, koleksi pribadi
Liburan kali ini (Juli-Agustus 2013) beda dengan liburan sebelumnya. Kalau sebelumnya tidak banyak perjalanan, kali ini banyak sekali. Perjalanan bukan untuk sekadar mengisi waktu tetapi punya maksud jelas. Jelas sekali bahwa perjalanan ini perlu. Tetapi saya tidak mau kaku dengan istilah perjalanan bermaksud ini. Saya tetap mengistilahkannya sebagai perjalanan petualangan. Petualangan boleh dianggap sebagai sia-sia. Tetapi petualangan juga punya manfaat jelas.

Petualangan pertama saya buat bersama bapak saya. Kami mengunjungi keluarga tanta saya (Kakak Perempuan dari Bapak) di Monsok. Ini adalah kakak sulung bapak saya. Dia sudah pergi beberapa waktu lalu. Suaminya jauh sebelumnya ketika saya masih SD. Tetapi keluarganya masih banyak. Anak laki-lakinya yang kedua mendiami rumah Tanta saya ini. Anaknya ini, yang juga saya panggil kakak, sudah berkeluarga dan dikaruniai 2 orang anak.

Kami bertemu keluarga ini. Kami berangkat dari rumah pagi-pagi. Bapak saya melanjutkan perjalanan ke Ruteng. Sedangkan saya singgah di rumah Ovan, adik kelas saya, di Golowelu. Beberapa hari sebelumnya keluarga Ovan menelepon saya dan minta untuk bertemu. Dan hari ini pertemuan itu terjadi. Saya tinggal beberapa jam di rumahnya sembari menunggu bapak dari Ruteng.

Perjalanan ini menjadi berahmat karena ternyata bapak bertemu dengan istri kakak saya. Dia juga pulang dari Ruteng. Jadilah perjalanan ini sungguh berahmat. Kami sama-sama dalam bis menuju Monsok.

Kami senang bertemu kembali. Di Monsok ada dua kakak saya, Perempuan kedua dan Laki-laki kedua, anak dari Tanta saya ini. Sebenarnya ada satu lagi di Ranggu, kampung tetangga. Tetapi kali ini dia tidak sempat berkumpul. Dua keluarga ini berkumpul di rumah kakak laki-laki.

Lapangan Sepak Bola Paroki Ranggu, foto koleksi pribadi
Kami tiba siang hari. Panas-panasnya suhu di Monsok. Kakak saya rupanya sudah memahami kondisi ini. Dan, tahu juga cara mengatasinya. Dia membuat es kelapa muda. Air kelapanya kami minum. Sedangkan dagingnya dimakan. Uenak banget. Ini penerimaan pertama kami di sini.

Waktu terus berjalan dan sampailah kami pada sore hari. Kami berkunjung ke kuburan Tanta saya ini bersama kakak saya. Kakak laki-laki menunjukkan jalan. Ikut serta istri dan anak bungsunya. Jadilah kami berlima. Kami menyalakan lilin di beberapa kuburan keluarga Tanta. Kemudian kami berdoa sejenak.

Untuk inilah kami datang ke Monsok. Perjalanan ini jauh. Dari Kotok ke Golowelu. Dari Golowelu ke Ranggu. Dari Ranggu jalan kaki melewati Jembatan Wae Impor menuju Monsok. Yang terakhir ini ditempuh selama 30 menit. Medannya menantang. Menurun dulu baru mendaki dan sampai di rumah. (bersambung)

CPR, 20 Agustus 2013
Gordi



Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.