Sarapan Hari Pertama (9)
Sarapan dibuat bersama tetapi pribadi. Membingungkan?
Maksudnya? Singkat saja jawabannya.
Mesti diingat bahwa semuanya dilakukan dalam suasana
hening. Maka, bayangkan saja sarapan dalam suasana hening. Pasti tidak dibuat
bersama. Tetapi, haruskah sarapan satu-satu? Tidak juga. Sarapannya bisa dibuat
bersama tetapi secara pribadi.
Tiap orang mengambil menu sarapan di tempat yang
disediakan. Mau minum kopi-susu, teh, susu saja, atau air panas saja.
Sudah tersedia mesin yang khusus menyediakan kopi susu, susu, dan air panas.
Tinggal tekan tombol lalu keluar bahannya. Untuk air panas selain di mesin ini,
ada juga di cerek/kendi/teko yang disediakan di samping mesin ini. Tinggal
mengisi airnya jika kurang, lalu tekan tombol, tunggu 5 menit, air panasnya
sudah tersedia.
Menu
lainnya, biskuit manis, biskuit-cokelat, roti, buah-buahan, yogurt, dan sebagainya. Pilih yang
cocok. Saya biasanya pilih air hangat plus teh, dan biskuit manis. Biskuit
cokelat, dan yogurt. Cukup.
Setelah
itu, tinggal pilih tempat duduk. Semuanya tetap dilakukan dalam suasana hening.
Mulailah mengaduk-aduk air yang ada lalu makan roti atau biskuitnya. Dan,
jangan lupa nikmati yogurt-nya.
Jam
sarapan dipatok dari 7.15 sampai sebelum waktu doa pagi, jam 8.15. Jadi, lebih
kurang 1 jam. Saya selalu pilih jam 7.30. Ketika saya tiba di kamar makan, di
sana ada beberapa teman. Beberapa
teman lagi sudah selesai. Ketika saya selesai, beberapa teman baru masuk. Jadi, kami sarapan bersama pada jam yang ditentukan
tetapi di meja tetap secara pribadi. Kami tidak diperkenankan berbicara saat
sarapan. Semua sibuk dengan menunya masing-masing.
Nah, ini baru sarapan. Kalau makan siang dan malam gimana???
Akan dibahas dalam cerita selanjutnya. Ikuti terus ceritanya.
Bologna, 26/7/2015
Gordi
Posting Komentar