Makan Siang dan Malam Bersama
(10)
Asyikkan, makan bersama seperti ini, foto di Parma |
Langkahnya seperti sarapan juga. Antri di tempat ambil
makanan. Pilih menu. Lebih dari satu jenis boleh. Sekaligus dalam satu piring
juga boleh. Dua kali dalam dua piring yang berbeda juga boleh. Maklum, orang
Italia biasanya minimal 2 piring. Piring pertama untuk makanan seperti pasta, piring kedua daging, lalu yang
ketiga untuk buah. Kalau pasta habis, piringnya juga diganti. Tapi, kalau
dagingnya habis piring tidak diganti. Bisa diteruskan untuk ambil beberapa sayur
daun hijau atau langsung ke menu ketiga yakni buah.
Tempat duduk juga pilih sendiri., seperti pada saat
sarapan. Hanya saja, biasanya semua kursi di setiap meja hampir terisi semuanya
karena semua hadir. Beda dengan sarapan yang kehadirannya tidak sama.
Lalu, perbedaan lainnya adalah suasana di kamar makan.
Kalau sarapan, suasananya hening. Hanya bunyi burung di luar rumah yang bisa
didengar. Saat makan siang dan malam, ada musik instrumental
yang selalu setia mengiring. Musiknya pun diganti-ganti sehingga tidak bosan.
Mendengar instrumental dalam suasana hening membuat kita mampu menghayati
keheningan yang ada. Bandingkan misalnya mendengar instrumental saat kita
ribut, pasti tidak ada yang tertarik.
Beginilah kami makan siang dan malam selama 31 hari di
bulan Juli ini. Lalu, kalau sudah selesai, piring dan perlengkapan makan
lainnya dibawa sendiri ke tempat yang sudah disediakan. Ada tempayan untuk sendok dan gelas, lalu sampah organik
dan non organik, dan juga untuk piring. Jadi, kita sendiri yang memilahnya. Ini
untuk memudahkan petugas cuci piring dan sampah. Nah, untuk cuci piring dan
bersihkan kamar makan gimana??? Baca terus di cerita selanjutnya.
Bologna, 25/7/2015
Gordi
Posting Komentar