Bologna, Kota dengan Lorong Rumah Terpanjang di Dunia
lorong jalan di kota Bologna |
Kehadiran beranda rumah menjadi seni tersendiri bagi penghuninya. Rumah
yang mempunyai beranda tentu punya nilai lebih tersendiri ketimbang yang tak
ber-beranda.
Di kota Bologna, Italia, beranda rumah
ini mempunyai peran yang sangat strategis. Konon, dalam sejarahnya, pada
abad-abad lalu beranda rumah menjadi tempat melihat pemandangan indah.
Pemandangan itu hanya dilihat dari tempat yang paling tinggi. Dan memang orang
Bologna pada saat itu membuat beranda rumah di lantai paling atas rumah.
Beranda dibuat di bagian samping rumah. Ini tentu saja disesuaikan dengan model
rumah masyarakat yang bergaya apartemen (palazzo)
tinggi. Dari beranda rumah inilah kita bisa melihat sebagian besar wilayah
kota.
Selain melihat pemandangan, beranda ini juga punya peranan lain terutama di
musim dingin. Musim dingin biasanya dingin sekali. Lebih dingin lagi jika tidak
ada matahari. Matahari seolah-olah membuat manusia tambah dingin sebab dia
jarang muncul. Menunggu matahari di musim dingin itu memang kadang-kadang
meresahkan. Seperti keresahan seorang ibu di desa menunggu matahari untuk
mengeringkan padinya di musim hujan. Di kota-kota di Indonesia keresahan ini
tidak ada karena di kota tidak ada kebiasaan menjemur padi sebelum diubah jadi
beras di tempat penggilingan padi. Matahari memang jarang muncul tetapi begitu
matahari muncul semua orang berkumpul di beranda rumah. Bagian ini pasti kena
matahari. Itulah sebabnya beranda rumah menjadi amat penting.
lorong jalan |
Beranda rumah seperti ini—di kota Bologna—masih dipertahankan sampai
sekarang. Banyak rumah ber-beranda. Bahkan di tiap lantai. Dalam perjalanannya,
kota Bologna berbenah sesuai dengan kondisi sosial dan keamanan waktu itu.
Sekitar abad XIII (1288) pemerintah kota Bologna mewajibkan masyarakatnya
membuat beranda rumah dengan tinggi 2,66 meter. Beranda rumah ini bukan lagi
seperti beranda di tiap lantainya tetapi di lantai bawah, lantai yang setara
dengan tanah (pianoterra). Beranda
ini bukan lagi sebagai tempat melihat pemandangan dan menunggu matahari tetapi
menjadi seperti lorong rumah sekaligus
jalan yang biasa dilalui oleh panjang. prajurit
perang dan kudanya. Maka, beranda pun bukan terpisah tetapi bersambung sehingga
membentuk sebuah lorong panjang. Saat itu masih terjadi perang
antar-kota dan masing-masing kota ingin mempertahankan kota dan mengamankan
masyarakatnya.
Tingkat keamanan di beberapa bagian kota berbeda. Di rumah penduduk
misalnya penjagaannya tidak seketat di kantor wali kota. Itulah sebabnya ukuran lorong rumah juga berbeda. Di
kantor wali kota dan kantor publik lainnya tingginya 3,60 meter. Tidak ada
ukuran pasti untuk lebarnya. Saat ini memang ukuran lebar untuk setiap teras
rumah beda-beda. Boleh jadi ini muncul sejak awal. Bukan saja ukuran lebar yang
berbeda. Bahan pembuatannya juga beda. Pada awalnya terbuat dari kayu (legno) lalu pada perkembangannya diubah
dengan bahan dasar pasir dan semen seperti sekarang ini. Dengan ini lorong
rumah ini menjadi bagian yang menyatu dengan rumahnya. Inilah yang menjadi
nilai seni tersendiri bagi kota Bologna dalam perjalanan sejarahnya dari dulu
sampai saat ini.
Saat ini kota Bologna menjadi kota dengan lorong (portici) terpanjang di dunia. Semua pusat belanja, rumah
penduduk, kantor publik, dan gedung-gedung yang ada di kota Bologna mempunyai portici dengan berbagai gaya. Ada yang bergaya atik abad pertengahan (dengan
gaya arsitek Roma-Gotik, romano-gotico),
ada yang bergaya abad pencerahan, renesans (rinascimento), ada juga yang
bergaya pavaglione (dimulai
sekitar abad XVI). Total panjang seluruh portici
ini adalah 38 kilometer. Kalau dijumlahkan dengan portici yang dihubungkan dengan beberapa tempat strategis di luar
tembok kota menjadi 53 kilometer. Ini bisa dibayangkan seperti berjalan kaki
dari Monas-Jakarta Pusat ke Bintaro Jaya-Tangerang. Dengan beranda atau teras
atau portici ini, kota Bologna
menjadi kota dengan seni tersendiri. Satu-satunya di dunia.
lorong dengan tembok |
Selain itu, jika Anda ingin berbelanja atau sekadar jalan-jalan di kota
Bologna, tak usah khawatir kena hujan. Mengelilingi kota Bologna tanpa payung
pun jadi. Dijamin tidak akan basah. Semua gedung terhubung dengan portici tadi. Pejalan kaki pun nyaman. Asal
Anda kuat jalan kaki dan mau menikmati perjalanan di dalam portici dengan berbagai gaya dan ukuran ini. Sampai sekarang
gaya-gaya portici antik masih
dipertahankan. Di sebagian besar gedung dan rumah antik, masih terdapat portici antic. Sekarang, dengan
kehadiran gedung dan pusat perbelanjaan baru, model portici ini tidak jelas. Beberapa arsitek pun menamainya dengan portici bergaya modern.
Saya beruntung tiga kali lewat di kota Bologna ini dan berjalan-jalan di
bawah lindungan portici ini. Jika
Anda mampir ke Italia dan mampir di kota Bologna, salah satu keindahan yang
bisa Anda nikmati saat turun dari kereta api, bus, atau pesawat adalah
keindahan portici ini. Selamat
datang, benvenuti, welcome, sapa
orang Bologna jika Anda datang.
PRM, 7/1/2015
Gordi
Dipublikasikan pertama kali di blog kompasiana
Posting Komentar