Gara-gara
Canello Sakit
gambar dari google |
Kami
baru saja memelihara anjing. Ada 2 ekor. Anjing pemberian seorang sahabat. Kami
senang memelihara anjing meski merepotkan.
Senang
karena makanan sisa tidak dibuang begitu saja. Dikumpulkan lalu diberikan pada
anjing. Termasuk tulang daging yang dimakan setiap hari. Belum tentu ya ada
tulang. Tetapi paling tidak, dalam seminggu ada tulang yang dikumpulkan.
Tetapi
memelihara anjing itu merepotkan. Sering gonggong. Ini yang bikin takut calon
pencuri. Dalam hal ini biar repot tetapi ada manfaatnya juga. Tanaman di
samping rumah rusak. Karena, anjing suka buat lubang di tanah. Sampah berserakan.
Ini terjadi pada awal karena mereka suka menarik-narik plastik sampah yang
ditampung di tempat khusus di belakang rumah. Dan kerepotan lainnya.
Suatu
hari, tiba-tiba satu dari dua anjing kami sakit. tidak mau makan. Tidak bisa
gonggong. Tidak bisa berlari-lari. Lemas karena tidak makan. Nah, kami harus
mencari solusinya. Mau beri obat tetapi tidak tahu obat apa. Mau dibawa ke
apotek, tidak jelas juga. Belum tentu ada dokter yang menangani hewan di apotek
umum seperti yang ada di kota Yogyakarta.
Ada
kabar angin, di UGM, ada tempat perawatan anjing. Banyak orang membawa
anjingnya ke sana. ada karyawan kami yang berkomentar kabar angin itu benar. Ada
temannya yang pernah mengusulkan kepadanya kalau anjing sakit parah bawa saja
ke UGM. Ada apa di sana? tempat pemeliharaan seperti apakah itu?
Saya
dan seorang karyawan langsung menuju ke sana pada Rabu, 3 April yang lalu. Kami
bawa seekor anjing kami. Masukkan dalam mobil. Untung dia tidak berontak. Dia duduk
saja di jok belakang mobil.
Masuk
kawasan UGM. Saya suruh karyawan untuk bertanya pada orang-orang di pinggir
jalan mengenai tempat perawatan anjing itu. Saya yang menyetir sehingga tidak
bisa sekaligus sambil tanya. Kalau kepepet ya bisa. Tetapi, ada teman ya suruh
teman saja. Daripada diam-diam saja di mobil.
Orang
itu memberi informasi, di UGM ada RS hewan. Kebetulan tidak jauh dari tempat
kami bertanya. Lalu kami menuju tempat yang dituju yakni Rumah Sakit Hewan
Prof. Soeparwi. Letaknya di Jl Yacaranda, Sekip Unit II, Yogyakarta 55281.
Woao....uniknya
juga yah. Ada RS khusus hewan. Saya kaget. Kami masuk di gerbang yang salah. Kami
masuk di samping RS. Rupanya itu gerbang khusus untuk masuk Fakultas Kedokteran
Hewan. Untunglah petugas parkir mengarahkan kami ke sebelah. Di sana ada RSH.
RSH dan gedung kuliaah FKH memang satu unit.
Saya
parkir mobil. Teman saya membopong aning ke dala. Saya masuk dan mendaftar di
loket. Setelahnya disuruh tunggu beberapa saat. Kami duduk di bangku tunggu.
Kami
bertemu banyak orang di sini. Ada yang bawa kucing, kelinci, anjing, juga ada
yang unik, bawa burung hantu. Yang bawa burung ini kebetulan duduk dis amping
kami. Dua orang cewek. Mereka membawa satu kotak seperti kotak kue tar. Ternyata
di dalamnya ada burung hantu kecil. Wah kaget lagi saya. Saya tanya, dapat dari
mana. Mereka beli.
Tak
lama kemudian, saya dipanggil. Kami diarahkan menuju ruang pemeriksaan. Kami bawa
anjing. Anjing kami ditimbang berat badannya. Beratnya 11,5 kg. Kemudian, saya menjelaskan
semua keluhan dan kondisi anjing kami yang bernama Canello. Dokter dan beberapa
perawat mendengar lalu melanjutkan dengan membuat pemeriksaan.
Dokter,
mungkin mahasiswa kedokteran atau dokter muda, memeriksa suhunya. Suhu agak
turun, katanya. Kondisi anjing memang agak lemas. Banyak caplak juga. Caplak itu
adalah kutu anjing. Dokter menulis semua riwayat sakit anjing kami. Kemudian,
dia memberi suntikan. Dia lalu menulis resep. Menurut dia, anjing ini bisa
dirawat di rumah. Tetapi, bisa juga dirawat inap. Keduanya bisa dibuat. Tidak apa-apa.
Kami memilih, rawat di rumah saja. Sebab, biayanya mahal kalau rawat inap.
Pemeriksaan
selesai. Kami menunggu resep obatnya. Teman saya membawa anjing keluar. Saya menunggu
di dalam. Saya memerhatikan para penyuka hewan yang mengunjungi RSH ini. Mereka
membawa hewan peliharaan masing-masing. Ada yang sakit, pemeriksaan kesehatan,
dan sebagainya.
Nama
saya dipanggil. Saya membayar resep. Kemudian, mengambil obat di bagian apotek.
Setelahnya kami pulanng. Mahal juga bayarnya, Rp. 72.500. ada 3 jenis obat yang
diberikan. Obat anti biotik, tambah darah, dan penangkal penyakit caplak/kutu
anjing. Diminum 1x sehari, ada yangs ebelum dan ada yang sesudah makan. Bagaimana
kondisinya setelah minum obat ini? (bersambung)
PA, 7/413
Gordi
Posting Komentar