Halloween party ideas 2015



Masuk yang Kedua Kalinya

foto dari google
Canello—anjing kesayangan kami—dapat obat dari rumah sakit hewan. Kami memberi obat itu pada malam hari. Dokter menganjurkan untuk diberikan pada jam 7 malam. Sebab, siangnya sudah disuntik.

Canello tampak kuat lagi setelah disuntik tadi siang. Waktu pergi, dia sedikit lemas. Waktu pulang, sudah bisa lompat dari mobil. Ini tanda-tanda baik.

Kami bingung saat memberi obat pada Canello. Ada 1 obat yang harus diberikan sebelum makan dan 2 lainnya sesudah makan. Masalahnya, Canello tidak makan. Lalu bagaimana? Ya obat-obat itu diberikan sekaligus.

Kami menghancurkan obat-obat itu sehingga menjadi seperti bubur. Ada kuah daging juga, dicampur dalam obat yang sudah hancur itu. Itu yang kami berikan pada Canello. Kami membuka mulutnya dan menyuap obat itu. Dia bisa meneguk entah karena suka kuahnya atau karena kami paksa. Mulutnya mula-mula sulit dibuka. Kemudian, terbuka. Dan, kami langsung masukan obat.

Pagi ini (4/4/’13), Canello tampak lemas. Dia tidak kuat lagi. Kami menyuap kuah pada pagi hari. Siangnya dia makin lemas. Sorenya, kami bawa dia ke RSH lagi. Dia rupanya tidak kuat lagi.

Kami masuk RSH pukul 16.00. Kami turunkan Canello lalu daftar di loket. Sore ini antrian tidak lama. Tidak banyak “pasien”. Canello ditimbang lagi lalu dibawa ke ruang pemeriksaan.

Dokter menganalisa kesehatan Canello. Kali ini dokternya lain. Kemarin, dokter lelaki, kali ini dokter perempuan. Sama saja. Mereka semua dokter yang ahli dalam bidangnya.

Canello diinfus, diberi cairan pengganti dalam tubuhnya. Lalu dirawatinap. Dokter menganjurkan demikian. Dan, kami setuju. Sebab, keadaannya makin kritis.

Saya disuruh untuk menandatangani surat keterangan rawat inap. Setelahnya diminta membayar uang muka Rp. 200.000. Wah mahal sekali. Kalau Canello tidak sembuh, sia-sia saja perjuangan kami. Dokter berharap—seperti kami juga—agar Canello sembuh.

Kami tinggalkan Canello. Petugas loket memberitahu jam besuk. Dari pukul 10.00-17.00. Wah RSH ini ada aturan besuknya juga. Tidak sembarang.

Menurut seorang perawat yang kami temui, di luar jam besuk, RSH masih bisa menerima pasien. Tetapi, khusus yang keadaannya darurat. Kalau untuk pemeriksaan saja, tidak dilayani.
Jadwal operasional RSH setiap hari kerja. Hari libur dan hari Minggu tutup. Pada hari Minggu, kalau ada pasien yang darurat bisa dilayani. Pintu RSH diketuk saja, akan dibukakan pintu. Pintu memang selalu ditutup pada waktu bukan jam operasional. Demikian perawat itu menjelaskan pada kami.

Setelahnya kami pulang. Kami berharap Canello sembuh dan kuat lagi. Kalau tidak, kami kehilangan anjing kesayangan. Sembuhkah Canello? Tunggu kisah lanjutannya.  (bersambung)

PA, 8/413
Gordi




Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.