Halloween party ideas 2015



Berlayar Menuju Sikabaluan

foto di atas kapal, dokumen pribadi
Keesokan harinya, setelah pertemuan pagi dengan konfrater saya, kami mengunjungi satu tempat lagi di Pulau Siberut ini yakni Sikabaluan.

Kami berangkat pukul 11.30 dari pastoran menuju pelabuhan. Kami melewati jalan raya Siberut yang berukuran hanya untuk 2 mobil kecil. Bahkan, di beberapa bagian hanya cukup untuk 1 mobil. Kalau berpapasan, 1-nya harus mencari tempat yang luas. Inilah dinamika perjalanan di Pulau kecil ini.

Tetapi perjalanannya menarik. Siang itu, saya menikmati pemandangan di sekitar jalan yang kami lalui hingga tiba di pelabuhan. Panjangnya lebih kurang 3 kilo meter.

Kami menunggu kapal yang datang sekitar pukul 12-an. Menjelang pukul 1 kami bertolak menuju Sikabaluan dengan Kapal NANDE, kapal antar-pulau. Ada 3 pulau besar di Kepulauan Mentawai yakni Siberut, Sikakap, dan Sipora. Kapal ini melewati 3 pulau ini. Itulah sebabnya disebut kapal antar-pulau. Di pulau Sikakap terdapat ibu kota kabupaten karena letaknya di tengah, antara dua pulau lainnya.

Kapal ini agak besar. Lebih besar dari kapal Sumber Rejeki Baru yang saya tumpangi dari Padang. Penumpangnya banyak. Banyak pula yang turun di Siberut. Kami naik dan membayar Rp. 5.000 per orang. Murah bukan?  Ya, sebab biaya operasionalnya ditanggung pemerintah. Kapal ini menjadi bentuk bantuan pemerintah.

Lebih kurang  1, 5 jam berlayar, kami berhenti. Rupanya ada 1 pemberhentian di sini. Saibi namanya. Itu juga menjadi satu kota kecamatan di Pulau Siberut ini. Di sini belum ada dermaga yang memadai sehingga kapal hanya berhenti di tengah laut saja. Kami menunggu sekitar 30 menit sebelum speed boat jemputan muncul. Boat ini membawa penumpang yang menuju Sikabaluan, tujuan terakhir kapal. Juga menjemput penumpang yang turun di Saibi.

Dari sini, perjalanan masih panjang, sekitar separuhnya lagi. Banyak penumpang yang duduk dan tidur di dek bagian depan kapal. Dek ini berupa tenda yang dipasang terpal tebal. Di dalam itu duduk orang tua, orang muda, dan anak-anak. Sebagian penumpang duduk di beranda luar kapal. Di sini pemandangannya bagus. Bisa melihat laut dan pemndangan sekitar lautan.

Pukul 18.00, kami tiba di Sikabaluan. Kapal sandar dan kami turun. Selanjutnya, kami memakai ojek menuju pastoran. Jaraknya lumayan jauh. Jalannya tidak sebagus di Sibeurt sehingga harus hati-hati. Rasa sakit di pantat tidak terhindarkan ketika jaland engan motor ini.

Kami disambut ramah oleh 2 orang suster dari kongregasi ALI dan juga Pastor Berto, Pr, pastor rekan Paroki St Maria Asumta, Sikabaluan. Kami minum sebentar lalu mandi. Makan malam di susteran karena pastor ikut acara dengan OMK dan ada misa di lingkungan. Ssaya dengan Kornel, teman saya, tidur di satu kamar yang bagus. Ada kamar mandi dio luar. Saya bisa tidur nyenyak malam ini. Mungkin karena capek jalan. (Bersambung)

Siberut-Mentawai-Sumbar, 10/5/2013

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.