Menikmati
Suasana Hening di Siberut
gambar dari google |
Di sana sudah tersedia kamar. Saya
baring sebentar setelah berjalan sekitar 20 menit dari pelabuhan. Jalannya
lancar karena pagi hari tidak banyak kendaraan yang lalu lalang.
Saya mandi dan siap mengikuti
perayaan ekaristi bersama anak asrama putri di gereja paroki. Hari ini ada misa
untuk asrama putri.
Setelah misa, kami sarapan. Lalu,
kami berjalan-jalan di sekeliling gereja dan berkenalan dengan beberapa
karyawan pastoran. Pemandangan di sekitar gereja amat menarik. Sayang saya
harus kembali ke pastoran karena kantuk. Saya tidur selama 2,5 jam. Puas.
Di sini tidak banyak suara bising.
Suasananya tenang. Betapa senangnya teman saya menikmati suasanan ini. Kicau
burung, kokok ayam, dan keributan anak asrama dan anak sekolah SD-SMP di
sekitar pastoran tidak seberapa dibanding suara biiising di kota metropolitan
Jakarta. Mereka bersuara tetapi tidak mengganggu.
Tinggal di sini rasanya seperti
menikmati bunga di taman sendirian. Tidak ada orang lain di sekitar. Sendiri tetapi
tidak merasa sepi. Yang ada hanya saya dan rasa kagum. Kagum akan keindahan
bunga. O alangkah baiknya alam dan pencipta alam. Hanya perasaan yang bermain. Bermain
dengan objek yang pantas dikagumi. Demikianlah yang saya alami di Siberut ini. (bersambung)
Siberut-Mentawai-Sumbar, 10/5/2013
Posting Komentar