Halloween party ideas 2015



Kembali dari Sikabaluan, Berlayar dengan Speed Boat

inilah model speed boat kami
foto dokumen prinadi
Kami pulang larut malam ke pastoran. Meski demikian, kami bisa tidur nyenyak. Kebiasaan orang di sini memang macam-macam. Ada yang bilang, jam segitu, belum apa-apa untuk mereka. Setengah sebelas malam belumlah terlalu larut untuk tidur malam. Woao…ini luar biasa. Beda dengan orang kota yang sudah seharian capek bekerja. Orang Mentawai-Sikabaluan juga bekerja di ladang tetapi belum capek menurut mereka. Mereka pun bisa tidur lebih malam lagi.

Hari Jumat, 10 Mei 2013, kami sarapan dengan pastor. Setelahnya, saya dan Kornel, duduk nongkrong di luar kamar makan. Untuk menghilangkan rasa bosan, kami membaca majalah tua di perpustakaan. Majalah tua tetapi menarik. Ini sudah cukup bagi kami untuk membunuh kebosanan.

Setelahnya, kami pinjam motor dan berkeliling di sekitar kawasan Sikabaluan. Wilayahnya tidak luas tetapi cukup bagus kalau kami berkeliling untuk mengenal wilayahnya. Ada sekolah SD St Fransiskus di samping pastoran. Kami melewati itu kemudian keluar ke jalan besar. Mengelilingi kompleks rumah warga. Ada rumah panggung dan ada pula yang rumah berlantai. Sebagian besar berpanggung sebab daerah ini rawan pasang. Jadi, ada ruang tinggi di atas permukaan tanah jika terjadi pasang.

Kami juga sampai di pantai yang letaknya dekat dari pastoran. Untuk ke sana kami ditemani oleh seorang adik SMP, kenalan teman Kornel. Dia mengantar kami ke kantor camat, kantor puskesmas, sekolah SMP negeri, dan juga tempat parkir speed boat dan sampan warga. Pemandangan unik.

Selanjutnya, kami makan siang bersama di susteran. Ini makanan terakhir di Sikabaluan ini. Makan sampai kenyang. Operator boat dari Siberut juga sudah datang untuk men jemput kami. Setelah makan, kami menuju tempat parkir boat. Namanya los sampan.

Rupanya ada sampan kecil dari pastoran Siberut. Menggunakan 1 mesin 40 Pk untuk mendorongnya. Menurut teman saya, mesin dengan ukuran ini termasuk ukuran besar. Ada mesin yang hanya 25 dan 15 Pk.

Kami menumpang boat ini dari muara. Untuk sampai ke muara, kami berjalan sekiyar 400 m. Ada yang diantar motor ada pula yang jalan kaki. Beruntunglah saya diantar. Kami yang numpang 7 orang. Dua orang operator dan 5 penumpang. Ini petualangan seru dan pertama kali bagi saya.

Perjalanannya menarik. Hanya dibatasi papan sampan dengan laut. Kami duduk berbaris-berdua-dua. Operator ada di belakang. Barang bawaan kami ditumpuk di tengah. Di atasnya ada terpal agar tidak basah kena hujan. Dua orang di depan barang dan 4 orang di belakang.

Perjalanan ini menyusur pinggiran pulau. Pemandangan ke kiri lautan lepas. Ke kanan ada pulau Siberut. Jadi, masih kelihatan daratan. Di pinggir pantai. Meski demikian bagi saya ini perjalanan yang berisiko karena saya tidak bisa renang. Tetapi saya berani saja sebab kalau saya mati yang lain juga mati. Begitu prinsip saya.

Dan perjalanan pun lancar. Di tengah jalan kami kehujanan. Saya beruntung diberi jas hujan sama operator. Wahhh ini keuntungannya. Saya tidak terlalu basah. Perjalanan ini menghabiskan waktu 4 jam. (bersambung)

Siberut-Mentawai-Sumbar, 10/5/2013


Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.