Babak Baru dalam Kehidupanku
Saya juga bertumbuh mengikuti arah perjalanan hidup ini. Tanggal
8 Agustus 2005, tepatnya hari Senin, saya berjalan menyusur babak baru dalam
perjalanan hidup saya. Hari ini saya berangkat dari kamung halaman dan akan
menuju tanah rantau yang jauh. Bukan berarti saya tidak pernah jalan jauh.
Daerah itu masuk kecamatan lain. Di Flores pada umumnya
wilayah kecamatan cukup luas. Terdiri dari beberapa desa yang berjauhan. Bayangkan
saja letak antara daerah yang beda kecamatan.
Dari sinilah saya mulai hidup merantau. Kehidupan semacam
ini berlanjut ketika saya SMA. Tinggal berjauhan dengan orang tua. Yang ini
harus melewati beberapa kecamatan. Perjalanan dengan mobil saja membutuhkan
waktu 8-9 jam.
Kehidupan merantau berikutnya saya alami ketika tinggal
lebih jauh lagi. Kalau tadi hanya melewati satu kecamatan dan beberapa
kecamatan saja. Yang ini melewati beberapa kabupaten, beberaa provinsi, dan
beberapa pulau. Bayangkan saja jauhnya.
Dari Flores sampai Jawa. Dan hari ini, 8 Agustus 2005, saya
mulai berpetualang. Saya berangkat dari rumah menuju kota Labuan Bajo. Dari sini
nantinya saya akan melanjutkan perjalanan ke Pulau Bali.
Saya mengutip goresan yang ada di catatan harian saya,
“Hari ini merupakan
hari yang sangat menyedihkan baik bagi saya sebagai anak yang akan meninggalkan
ayah, ibu, sanak saudara, dan kampung halaman maupun mereka semua yang
ditinggalkan. Dengan berat hati saya ingin meninggalkan mereka. Juga mereka
dengan berat hati melepaskan saya. Tetapi karena demi panggilan kami semua
sama-sama merelakan.”
Inilah kalimat yang saya gores pada buku catatan harian
saya. Kalimat yang singkat namun padat makna. Meninggalkan dan ditinggalkan
memang tidak gampang. Tetapi lebih dari situ mesti ada kerelaan sehingga
cita-cita terwujud.
Saya berangkat bersama bapak saya. Mama dan adik-adik saya
yang kebetulan masih ada di rumah melihat kepergian saya. Dengan haru dan isak
tangis mereka meratapi kepergian saya. Saya naik di mobil dan melambaikan
tangan. Hati ini rasanya belum rela pergi. Mata ini hampir menitikkan air mata.
Tetapi bagaimana pun saya harus berangkat. Saya harus pergi dan memulai babak
baru dalam hidup saya. Tak mungkin saya terus berada di rumah.
Perjalanan hari ini cukup melelahkan. Hati saya sudah
berbinar mengarahkan bayangan ke kota Bali tuk selanjutnya ke kota Yogyakarta. Tentu
saja ini perjalanan awal. Saya mencoba menikmati pemandangan yang ada di pinggir
jalan dari rumah ke Cancar, lalu dari Cancar ke Labuan Bajo. Semuanya masih di
wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT. Bagaimana perjalanan
selanjutnya? Nanti kita lihat bersama. (bersambung...)
PA, 17/10/2012
Gordi Afri
Posting Komentar