Halloween party ideas 2015

Tiga Hari di Labuan Bajo

pemandangan di sekitar dermaga Labuan Bajo, foto, Gordi
Tinggal di kota Labuan Bajo. Kota ini bukan tempat asing bagi saya. Tiga tahun hidup di kota yang panas ini. Saya menghabiskan masa SMA di sini.

 Agak sulit pada awalnya. Sebab, saya dari daerah pegunungan. Agak tinggi dari permukaan laut. Suhunya sedang dan dingin. Beda dengan Labuan Bajo yang panas. Labuan Bajo, kota pariwisata, pintu masuk ke Pulau Komodo. Labuan Bajo mempunyai obyek wisata yang menarik, batu cermin, pasir putih, pante Binongko, pante Pede, dan sebagainya.

Hari pertama datang bersama bapak dan seorang sahabat. Kami bertiga di kota Labuan Bajo. Kami menginap di rumah keluarga kami. Di situ kami tinggal dua malam. Mereka menerima kami dengan tangan terbuka. Maklum, mereka sebagai tuan rumah mesti ramah dengan tamu. Apalagi, kami membawa oleh-oleh sebagai buah tangan dari kampung untuk mereka di kota yang jarang mendapatkannya.

Saya sempat mengunjungi asrama dan sekolah saya. Bertemu dengan adik-adik di asrama dan di sekolah. Juga dengan para pendidik saya di asrama dan sekolah. Kami berbincang dan bersenda gurau. Pertanyaan tentang tujuan keberangkatan saya pun dilontarkan. Saya dengan mantap mengatakan saya akan ke kota Yogyakarta. Ini untuk membuat mereka semangat menimba ilmu. Kelak, seperti saya akan keluar dari daerah sendiri dan merantau serta menimba ilmu di daerah baru.

Pada hari kedua, kami, saya dan bapak tidur di rumah keluarga kami yang lain. Bukan berarti kami tidak senang dengan keluarga yang satunya. Bukan. Kami pindah supaya dekat dengan dermaga, tempat kapal laut berlabuh. Biasanya kapal masuk pagi sehingga kami harus berangkat pagi ke dermaga. Dari tempat keluarga yang baru ini, kami membutuhkan waktu 10 menit. Beda dengan keluarga yang sebelumnya, kira-kira 20 menit.

Di sini juga kami diterima dengan tangan terbuka. Mereka senang kami menginap di situ. Keluarga itu datang dan memberi semangat kepada saya. Ada juga nasihat-nasihat bagaimana berperilaku dan bertutur kata di kota Yogyakarta. Semuanya berupa seruan agar saya bisa mengenyam pendidikan dengan baik di kota Yogya. Saya hanya mendengarkan saja. Tidak banyak berkomentar. Ya..ya..saja sebab saya memang mau berangkat, mau belajar di tempat yang baru. Mereka yang memberi nasihat itu sudah pernah hidup di kota besar seperti Yogya. Tak heran jika mereka membagikan pengalamannnya.

Malam itu malam terakhir saya tinggal di Labuan Bajo. Saya berpamitan kepada keluarga dan kenalan yang lain. Pagi-pagi buta saya sudah siap untuk berangkat. Bapak saya rencananya ikut mengantar sampai Bali. Alangkah senangnya hati ini. Tak perlu dirisaukan lagi sebab bapak ada di samping saya. Meski sedikit takut dan cemas. Bagaimana jika kapal di tengah laut, tidak ada pulau dan daratan lagi yang bisa dilihat. Hanya ada pemandangan hijau lautan lepas. Hanya berdiri atau duduk di kapal. Di bawahnya ada lautan yang dalam. Kalau jatuh nyawa jadi makanan ikan. Takut.....

Ketakutan ini semakin menjadi ketika bapak ternyata memutuskan untuk tidak jadi berangkat. Saya dipertemukan dengan seorang kenalan yang akan berangkat ke Jakarta. Dia berjanji menemani saya sampai Bali. Bapak pun berpesan hati-hatilah nak. Itu saja. Saya sedih. Beruntunglah teman ini tidak sekadar menemani. Dia juga menghibur saya. Dia memang sudah sering merantau.

Ada untungnya jika bapak tidak ikut ke Bali. Yang paling kentara adalah soal biaya. Kalau ke Bali berarti siap keluar uang banyak. Banyak bagi kami yang keadaan ekonominya pas-pasan. Dengan batalnya ke Bali, uang itu bisa digunakan untuk yang lain.

Dari atas kapal, ketika kapal mulai bergerak, saya melambaikan tangan ke arah bapak. Sedih.... air mata mulai menetes. Dalam hati ada perasaan sedih dan takut. Tetapi pelan-pelan kapal itu berangkat meninggalkan kota Labuan Bajo. Kami berangkat bersama ribuan penumpang lainnya menuju Bima, Lombok, Sumbawa, dan Bali. Bagimana rasanya tinggal di atas kapal???? (bersambung.....)


Sebelumnya: Dari Flores ke Yogyakarta (1)

PA, 18/10/2012
Gordi Afri

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.