Halloween party ideas 2015

kamar Conforti kecil
Rasanya kurang puas jika hanya melihat rumah peninggalan Conforti. Rumah orang tua Conforti pun dikunjung. Bukan sekadar kunjung tapi kunjungan yang lahir dari rasa penasaran dan ingin tahu. Kunjungan ini pun menjadi seru seperti fans klub Parma FC yang bukan saja menonton pertandingan di TV di Indonesia tetapi datang langsung ke stadion Tardini di kota Parma.

bagian lain dari kompleks rumah Conforti kecil
Senin, 28 april 2014, kami berangkat ke rumah orang tua Conforti. Saya, orang Asia-Indonesia, Oswaldo, orang Amerika Latin-Brasil, Basil dan Severin, orang Afrika-Republik Demokratik Kongo dan Kamerun. Padre Ermano, SX (orang Italia) dengan senang hati mengantar kami yang punya rasa ingin tahu dan penasaran besar ini. Kota Parma sedikit gerimis dan sedikit dingin saat itu. Rasa dingin bukan penghalang bagi kami sebab kami berempat mengenakan jaket tebal. Dingin ini tidak seberapa dibanding dinginnya Parma di bulan-bulan Desember sampai Februari. Mobil FIAT PUNTO pun sudah disiapkan. Setelah semua siap, kami berangkat. 


tulisan di luar jendela kamar Conforti
Kami melewati dataran yang luas. Parma dan beberapa kota di daerah Emilia Romagna dan sebagian wilayah Lombardia, memang punya dataran yang luas. Dataran luas ini terbentuk dari aliran Sungai Po, satu dari beberapa sungai terbesar di Italia. Di sekitar aliran sungai ini, hampir semuanya datar. Dan, kota-kota yang dilalui aliran sungai ini pun punya lahan datar yang luas.
Dataran ini cocok untuk ditanami berbagai tanaman unggulan. Ayah Conforti, Rinaldo pun memanfaatkan kesempatan ini. Dia memang punya lahan luas dan besar.
Setelah keluar dari wilayah kota Parma, kami memasuki kawasan pedesaan. Tak jauh dari rumah Conforti, sudah tampak kompleks persawahan yang dulu jadi milik ayah Conforti. Saat ini hanya bekasnya saja. Sebagian sudah diubah jadi kompleks pabrik. Sebagian lagi jadi pusat listrik tenaga surya. Sebagian masih berbentuk sawah seperti dulu. Sebagian lagi sudah ditanam pohon-pohon nan rindang. Sebagian masih tampak seperti dulu. Misalnya, aliran air untuk persawahan. Aliran ini sangat penting pada zaman itu. Dan, sampai saat ini, aliran yang dibuat beberapa abad yang lalu itu masih bertahan. Aliran ini memang bukan saja untuk daerah Emilia Romagna atau kota Parma tetapi untuk kota-kota lainnya.
Di kamar Conforti

Setelah melewati kawasan ini, kami tiba di rumah Conforti. Tiga keluarga menerima kami dengan ramah. Ada kakek dan ada cucu. Keluarga ini bersaudara, tiga saudara-saudari. Mereka yang menempati rumah ini adalah pemilik keempat dari rumah Conforti ini. Rumah ini memang dijual dari tangan ke tangan. Beberapa keluarga Conforti yang masih ada di sekitar kota Parma pun tidak tinggal di rumah ini. Rumah yang dijual dari tangan ke tangan ini tentunya tidak sesuai aslinya lagi. Namun, ada satu bagian yang masih asli. Bagian ini tidak diubah. Itulah sebabnya kamar tidur dan tempat tidur Conforti saat lahir masih ada sampai sekarang. Mereka tidak mengubah sebagian kecil pun kamar ini.Tempat tidurnya masih layak digunakan. Demikian juga kamarnya. Seorang anak dari keluarga ini menempati kamar ini. Bagian rumah ini lah yang tidak diubah oleh keluarga Brescia ini. keluarga Brescia—kami menyebutnya—karena mereka berasal dari kota Brescia.
jendela kamar Conforti

Selain rumah itu, ada dua rumah lain yang dibangun oleh keluarga ini. Mereka membangun lagi karena mereka sendiri tidak mungkin tinggal dalam satu rumah saja. Jaraknya berdekatan. Untunglah mereka tidak merombak rumah dan kamar tempat Conforti lahir.

Kami dipersilakan masuk oleh keluarga ini. Bukan saja melihat-lihat di ruang tamu tetapi diizinkan masuk kamar Conforti yang sekarang jadi kamar anak muda ini. Kami sempat berfoto-foto di sini. Buat kenang-kenangan. Saya membayangkan Conforti kecil yang lahir dan menangis di kamar ini. Di sini dia bersama ibunya. Di sini juga Conforti menangis dan meminta air susu ibunya. Dari sini pula Conforti tumbuh dan mempunyai mimpi untuk menjadikan dunia satu keluarga.
Tempat tidur Conforti kecil

Dari kamar ini, kami pindah ke rumah sebelah. Di sana tinggal satu keluarga lagi. Di sana ada kapel (gereja kecil) yang dibangun khusus untuk mengenang Conforti. Untuk tidak memperpanjang tulisan, saya akan membahas bagian ini dalam tulisan berikutnya. Sampai jumpa. (bersambung).

Parma, 11 April 2015
Gordi

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.