Tiap orang punya Filsafat hidup. Entah dirumuskan atau tidak. Yang jelas semua menjalaninya. Sehingga menjadi bagian dari hidup.
Filsafat hidup itulah yang disinggung oleh Paus Fransiskus pada renungan Doa Angelus Minggu 17 Juli kemarin di halaman St Petrus, Vatikan. Seperti Maria, Marta juga punya Filsafat hidup. Paus menyinggung Filsafat hidup Marta yang dalam bahasa Italia disebut “prima il dovere, poi il piacere.”
Menurut Paus Fransiskus, tampaknya inilah filsafat hidup Marta. Ini terlihat dari gaya dia menerima Yesus yang datang. Ia sibuk menyiapkan segala sesuatu. Boleh jadi, Marta berpikir, setelah semuanya disediakan, ia akan santai ngobrol dengan Yesus. Kewajiban dikerjakan pertama, kesenangan atau rileks dinikmati kemudian.
Filsafat hidup Marta ini memang agak berbeda dengan Maria. Bagi Maria, hal pertama yang dibuat adalah memilih bagian terbaik. Inilah yang dikatakan Yesus atas sikap Maria: duduk dan mendengarkan Yesus. Sambil dengar, Maria tentu tahu bahwa persiapan lain perlu disiapkan juga. Tapi tampaknya prioritas pertama baginya adalah mendengarkan Yesus.
Kebalikan dengan Marta, Maria cenderung untuk menimba inspirasi dari Sabda Yesus. Ia kiranya yakin bahwa Sabda itu akan menjadi sumber inspirasi bagi tindakannya. Maria mengibaratkan kehadiran Yesus seperti tamu yang datang bukan untuk meminta makanan. Tapi tamu yang memberi makanan rohani. Maria tentu senang menerima pemberian berharga ini.
Paus Fransiskus akhirnya mengajak hadirin untuk menentukan pilihan terbaik dalam hidup. Masyarakat Eropa sedang menikmati awal musim panas. Sambil menikmati musim favorite ini, Paus berpesan kepada mereka untuk mendengarkan Yesus. Kata Paus, gunakan waktu liburan untuk berhenti sejenak. Membuka Injil dan membaca secara pelan.
Menentukan pilihan terbaik adalah tugas kita. Di tengah banyaknya pilihan hidup, kita mesti menemukan satu hal utama. Yang harus dikerjakan duluan.
Km 48, 16/07/22
Posting Komentar