Bunga Cantik Penggoda
Mata
Bunga cantik menjadi incaran banyak orang. Sayangnya tidak
banyak orang yang merawat dan menanam bunga. Untuk menjadi pecinta bunga memang
tidak mudah. Penjual bunga yang sukses bukan saja dia yang mampu menjual
seluruh bunganya dalam sehari. Penjual bunga yang sukses mestilah dia yang
punya hati untuk mencintai bunga. Cinta itulah yang membuat dia bukan saja
sekadar menjual tetapi menanam, merawat, membuatnya cantiK hingga menjualnya
kepada orang lain.
Bunga
mungkin termasuk salah satu tumbuhan yang disepelekan. Maksudnya, tidak banyak
yang menaruh perhatian pada bunga. Banyak yang mengabaikan bunga. Biarkan saja
bunga itu tumbuh sendiri, menghasilkan wangi indah dan warna menarik, lalu
bunga itu pun layu dan mati sendiri. Bunga seperti ini sering kita temui
dan kita pun memberinya label seperti bunga tamu. Bunga yang seperti
tamu yang datang tak diundang dan pergi tak pamit. Meski demikian, kita tidak dapat
memungkiri jika banyak pecinta bunga. Entah pecinta sekadar cinta, sekadar
rasa tertarik, sekadar mengagumi, dan pecinta ala kadar lainnya.
Bunga—bagaimana pun—mendapat tempat di hati banyak orang.
Waktu liburan musim panas kemarin, saya sempat tinggal beberapa hari di
daerah pegunungan. Banyak hal menarik yang kami lihat di sana. Saya sendiri
mengagumi banyak hal ketika menyusuri berbagai tempat sekitar. Salah satu hal yang
saya kagumi adalah banyaknya bunga yang indah. Tentu saya bukan pengagum balita
(bawah 5 tahun) dalam hal ini. Saya memang mengagumi keindahan bunga yang saya
lihat. Bukan kali ini saja. Kali sebelumnya juga demikian.
Kekaguman
kali ini muncul karena bunga yang saya lihat justru bunga pot. Hanya berupa
pot-pot yang ditaruh di luar jendela kamar rumah bertingkat atau juga di balkon
kamar hotel. Rumah di sini maksudnya apartemen di gunung. Rumah ini
biasanya banyak dihuni para wisatawan pada musim panas. Saya perhatikan begitu
banyaknya pot yang ada. Diletakkan di luar jendela pas di bagian ambang
jendela. Di Italia, di luar jendela yang paling luar biasanya ada bagian
jendela tempat meletakkan daun jendela. Bagian ini biasanya dibuat dari sebilah
tembok berbentuk papan dengan berbagai ukuran. Ukurannya bermacam-macam tetapi
bentuknya pipih seperti papan. Bagian ini dipasang tepat di bagian bawah jendela.
Fungsinya sederhana yakni menjadi batu pijakan untuk daun jendela. Maklum,
rata-rata rumah di sini berjendela ganda. Ada kaca berlapis di bagian dalam dan
ada daun jendela bagian luar.
Pot-pot bunga biasanya diletakkan di bagian ini tepat di luar daun jendela.
Di tempat yang kami kunjungi, saya melihat semua pot berjenis sama, bahkan
bunga juga berjenis sama. Warnanya
pun seragam. Bayangkan 1 hotel berlantai 5. Masing-masing lantai memiliki 10 kamar.
Total 50 kamar. Dari 50 kamar ini, katakanlah masing-masing punya jendela 3.
Total jendela 150. Tentu hanya 1 yang akan ditempati pot bunga. Biasanya
jendela kamar yang paling strategis. Biar penghuninya merasa nyaman, menikmati
pemandangan sambil menghirup wangi bunga dan melihat keindahan warna bunga itu.
Kesan saya
hanya satu, indah sekali. Kok bisa ya? Ya, seperti dikatakan tadi. Untuk menjadi
penjual bunga tidak cukup menjual habis bunga dalam sehari tetapi mesti punya
hati untuk mencintai bunga. Saya yakin pemilik apartemen ini bukan orang yang
tidak cinta bunga. Atau memang mungkin sudah diatur sedemikian rupa untuk
memasang jenis pot dan bunga yang sama pada musim panas sehingga hasilnya pun
indah dan cantik. Apakah mereka pura-pura menampilkan keindahan di musim panas
saja? Rasa-rasanya tidak. Mereka memang pecinta bunga. Saking cintanya, mereka
menyalurkan cinta itu untuk merawat bunga yang ada di pot itu.
Pekerjaan ini mudah saja tetapi kalau tidak dikerjakan dengan cinta,
hasilnya kurang bagus. Sebaliknya, dengan cinta, pot bunga sederhana itu justru
menggoda hati pengunjung untuk menikmati keindahan bunga itu. Sekian saja dulu
tentang bunga pot cantik penggoda mata.
Salam cinta lingkungan.
PRM, 1/2/2016
Gordi
Dipublikasikan pertama kali di sini BUNGA CANTIK PENGGODA MATA
Posting Komentar