Halloween party ideas 2015

KEAJAIBAN JALAN KAKI
 
jalur pejalan kaki dan jalur sepeda di kota Forli, Italy
Ajaib! Itulah yang bisa saya namakan dari pengalaman hari ini. Betul-betul tak terduga. Munculnya pada hal-hal yang biasa. Maka, selain ajaib juga bisa disebut luar biasa. Luar biasa dalam hal yang biasa.

Seperti biasa, saya harus membeli kartu telepon (la scheda telefonica) kalau mau telepon ke Indonesia. Yang biasa saya beli akhir-akhir ini adalah la scheda world master berharga 5 € (sekitar Rp 75.000). Kartu itu bisa digunakan untuk menelepon ke telepon gengam selama 230 menit ke Indonesia. Saya selalu menggunakan kartu ini untuk menelepon bapak, ibu, adik-adik, dan para sahabat-kenalan di Indonesia. Kartu itu nyaman bagi saya. Toh, hanya dengan 5 € bisa telepon berkali-kali sampai 230 menit. Kadang-kadang memang hanya setengah dari jumlah menit itu yang saya gunakan. Tak apa-apa, kalau perlu, saya akan menggunakan semuanya. Dan, biasanya, saya membelinya kalau saya betul-betul memerlukannya. Saya selalu membuat budget setiap bulan untuk membeli kartu ini.

Tadi pagi, saya berjalan kaki ke tempat jual kartu ini. Edicola nama tempat jualnya. Edicola ini sebenarnya bukan tempat penjualan khusus dari kartu ini. Edicola adalah semacam kios koran kalau di Indonesia. Tentu saja bukan koran saja yang dijual. Ada berbagai jenis majalah, buku, Teka-Teki Silang, dan sebagainya. Selain itu, ada juga kartu telepon yang berisi pulsa seperti world master yang saya beli hari ini.

Edicola ini tidak jauh dari rumah kami. Hanya sekitar 100 meter. Letaknya di seberang jalan. Kebetulan rumah kami berada di dekat perempatan jalan. Jadi, agar sampai di sana, kita harus keluar dari gerbang rumah, belok kanan, lalu ke depan dan ketemu jalan besar. Di seberang jalan ada edicola ini. Ada satu yang agak jauh, sekitar 500 meter. Letaknya juga di seberang jalan. Tetapi di sisi yang berbeda.

Saya berjalan kaki ke sana, sekitar 10 menit sebelum jam 10 pagi. Saya bertemu dengan 2 orang yang saya kenal. Pertama, bertemu guru bahasa Italia saya. Saya memberi salam padanya. Kami berbicara sebentar sebelum dia melanjutkan perjalanannya ke Santuario Conforti di dekat rumah kami. Saya tanya tentang kesehatannya, come stai? (bagaimana kabar/keadaanmu). Dia membalas dengan senyuman sto bene (saya baik-baik saja). Setelahnya kami berpamitan. Dia ke santuario Conforti dan saya ke edicola.

Jalanan masih lenggang. Maklum hari Minggu. Hanya ada 2 mobil yang sedang lewat. Itu pun masih jauh dari penyeberangan. Sekitar 100 meter. Saya menyeberang dan dari seberang ada seorang gadis yang menyeberang. Jadilah kami berpapasan di jalan itu.

Saya berjalan terus ke depan dan bertemu orang kedua. Dia adalah penanggung jawab untuk website/blog dari kelompok para sahabat Xaverian di Parma (GAMS, gli amici dei missionari saveriani). Saya membantu membuatkan blog sederhana di sini http://gamsparma.blogspot.it. Di sini juga ada dialog antara kami. Saya menyapanya, buongiorno, selamat pagi. Dia membalas, buongiorno, dove vai, kamu kemana? Itu pertanyaannya yang kedua. Saya menyampaikan padanya bahwa saya mau belu kartu telepon. Dia langsung menjawab, posso offrirti una? Saya bisa memberimu satu? Saya pikir dia memberi saya kartu telepon itu sehingga saya bertanya padanya, apakah kamu memilikinya, c’è l’hai? Dia menjawab YA dan memberi saya 5 €. Dia juga bertanya kalau kartu itu dipakai untuk telepon ke rumah. Saya menjawab YA, untuk telepon ke rumah di Indonesia. Dia lalu memberi saya uang itu. Saya mengucap terima kasih padanya setelah menerima uang itu. Setelah itu kami berpisah.

Dengan hati gembira, saya menuju edicola. Saya langsung membeli 2 buah kartu telepon itu. Saya hanya menyiapkan uang untuk membeli 1 tetapi keajaiban ini memungkinkan saya untuk membelinya 2 buah sekaligus.

Inilah keajaiban jalan kaki. Jalan kaki itu menyehatkan jiwa dan raga. Jiwa yang sehat adalah jiwa yang mampu berkomunikasi. Maka, pertemuan-dialog kami pagi ini sungguh menyehatkan jiwa kami. Tak tanggung-tanggung dengan 2 orang sekaligus. Padahal dalam jarak hanya 100 meter. Betul-betul keajaiban. Kaki melangkah dengan ringan karena sering jalan kaki atau bersepeda sebagai bentuk olahraga ketimbang naik motor atau mobil. Lengkaplah sehat jiwa dan raga.

Salam hari Minggu.

Parma, 15/5/2015

Gordi

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.