MISTERI PAGI YANG INDAH
FOTO di Kebun belakang rumah Wisma Conforti |
Rupanya perjalanan semalam memang seperti misteri. Dalam arti, tidak ada
yang tahu. Yang tinggal di rumah ini pun tak tahu. Jadi, hanya saya yang tahu.
Saya memang bangun kesiangan.
Setelah mandi dan doa, saya keluar kamar dan menuju kamar makan. Di sini, saya
bertemu Ibu pemasak. Dari dia, saya tahu, kalau mereka juga tidak tahu waktu
kedatangan saya. Dalam arti, jam berapa.
Jelas saja, Bu. Saya tibanya
larut malam. “Pak Dodo menunggu sampai jam 12 semalam,” terangnya.
“Saya tiba di bandara jam 12
lewat Bu,” balas saya.
Dialog ini menjadi indah. Antara
mereka dan saya ada misteri. Misteri ini pelan-pelan dipecahkan. Datang lagi
satu sahabat menyapa saya. Jadilah kami bertiga memecahkan misteri ini. Ini memang
bukan kehendak kami. Ini terjadi karena pesawat menunda keberangkatannya. Dampaknya
pada banyak orang.
Ini hanya pada kami. Berapa banyak
lagi orang yang dirugikan karena keterlambatan pesawat semalam. Dan, meski
rugi, hidup tetap terus berlanjut. Kami pun berpisah di kamar makan, dan
melanjutkan aktivitas kami.
Hari ini saya akan bertemu
keluarga saya di bilangan Jakarta Timur. Sebelum ke sana, saya membereskan
semuanya. Kamar dirapikan. Perlengkapan perjalanan disiapkan. Tak lupa
memanjatkan doa Terima Kasih pada-Nya.
Inilah misteri pagi yang
indah. Antara menunggu dan kedatangan. Antara tahu dan tidak tahu. Antara diam-diam
dan berdialog. Antara pelan-pelan dan tidak mau mengganggu. Di atas semuanya,
saya berterima kasih pada Dia yang memberi saya malam untuk istirahat dan pagi
yang baru untuk beraktivitas.
Semoga misteri ini menjadi
indah pada pertemuan berikutnya.
Quezon City, 12/12/17
Gordi SX
Posting Komentar