Berkunjung ke Malilimo
pantai Malimo, foto dokumen pribadi |
Suasana sore ini cerah. Tidak ada
rintangan untuk berlayar. Memang benar demikian adanya. Saya mengambil beberapa
gambar di sekitar tempat kami naik speed boat. Boat ini bukan boat canggih seperti
milik polisi air. Boat ini dirakit sedemikian rupa. Bodinya dari kayu,
berbentuk sampan, dengan ukuran tertentu. Di belakangnya ditaruh mesin khusus
untuk boat. Mesin dengan macam-macam ukuran, 15, 25, dan 40 Pk inilah yang
menggerakkan boat ini ke depan dan ke belakang.
Sore itu, kami menaikkan semua
barang bawaan dan ditempatkan di bagian tengah. Boat inilah yang kami gunakan
dari Sikabaluan ke Siberut hari Jumat kemarin.
Kami berangkat pukul 17.00 melewati
muara sungai besar. Lalu melewati bandar, selokan dalam bahasa Siberut. Ukuran
bandar pas untuk dua boat yang berpapasan. Makanya di sini boat harus berjalan
pelan terutama di tikungan. Kiri-kanan bandar dipenuhi pepohonan mirip pohon
sagu. Sagu adalah makanan khas Mentawai.
Keluar dari bandar, kami memasuki
kawasan teluk. Lautnya tenang, langit cerah, matahari mulai merah, pokoknya
asyik dan indah pemandangannya. Di kiri-kanan teluk ada
hutan bakau yang luas. Setelah melewati semua ini, satu per satu, kami turun.
Pertama seorang teman yang menuju Tololago. Kemudian, kami berdua di Malilimo. Lalu terakhir, 2 teman di Pei-pei bersama 1 operator boat. (bersambung)
Siberut-Mentawai-Sumbar, 10/5/2013
Gordi
Sebelumnya:
Posting Komentar