Halloween party ideas 2015

MENEMUKAN JEJAK KEHIDUPAN

Salah satu model pameran di Oemah Poetruk, Jogja
Hari ini, saya akan menemukan jejak kehidupan. Inilah angan-angan saya pagi ini. Pagi hari pertama di kota Jogja. Saya ingin agar pagi ini menjadi awal untuk bertemu sapa kembali.

Dari balik kamar, saya dengar suara Pak Mul, karyawan yang bekerja lama di rumah kami. Dia biasa datang pagi-pagi dari daerah Bantul. Suaranya masih saya ingat dengan jelas. Mungkin dia tahu bahwa sahabatnya sedang medengar suaranya itu dari balik kamar.

Matahari beranjak dari peraduannya. Alam Jogja masih hangat seperti dulu. burung-burung berkicau. Suara kendaraan di Ring Road Utara kota Jogja mulai riuh. Saya terus membayangkan lalu lalangnya sepeda motor di jalur lambat, dan mobil di jalur cepat.

Seperti mereka, saya pun segera bangun dan mandi. Kemudian, berdoa sejenak sembari mengucap terima kasih pada Bapa yang memperkenankan saya melewati perjalanan panjang hingga tiba dengan selamat di tempat ini. Saya senang mengucapkannya pada Dia karena Dia saya pun ada di sini.

Rasa senang ini, saya bawa saat saya bertemu kembali dengan sahabat-sahabat lama. Ada bapak dan ibu di dapur yang sedang menyiapkan sarapan. Ada Pak Mul yang suaranya tadi khas terdengar. Dan, ada Mas Jono di belakang yang btertemu saat dia datang untuk sarapan. Kami semua tersenyum dan tertawa kegirangan.

“Sekarang sudah jadi orang besar,” sapa yang satu.
“Wahh tak sangka, kita bisa bertemu lagi,” lanjut yang lainnya.
“Masih ingat, dulu kita mengantar Majalah Xaverian ke paket ekpres hehe (sambil tertawa..),” tanggap saya.

Banyak cerita lainnya berlanjut. Ya, kami ingat semuanya ini. Rasanya bumi berputar saat kami mengenang kembali. Inilah bagian dari jejak kehidupan kami bersama. Jejak itu begitu kuat. Jejak itu seperti gempa Jogja yang terjadi pada 2006 yang lalu. Ingatannya membekas. Mulai dari lari-lari dari lantai 2, tertahan di kamar mandi, takut tidur di lantai 2, sampai jadi relawan di Kabupaten Bantul.

Jejak kedua tidak kalah saing. Mulai dari mengatur anak-anak untuk hidup tertib, disiplin, jujur, dan bekerja keras sampai pada pengiriman paket ke luar kota dan ke luar negeri. Semuanya ini adalah jejak kami. Jejak ini menjadi indah dan bermakna, saat kami mengingatnya kembali. Pertemuan pagi ini betul-betul menjadi awal dari proses penemuan jejak itu.

Salah satu jalan yang juga menjadi jejak petualangan di Jogja adalah Jalan Kaliurang. Di jalan ini, banyak tempat persinggahan mulai dari kampus, pusat belanja, warung makan, sampai tempat live-in di panti asuhan.
Pagi ini, saya dan sahabat saya menyusurinya lagi. Saya ingat betul jejak-jejak saya di sini. Hanya saja sekarang ada sedikit perubahan. Rumah-rumah di sekitar jalan makin bertambah dalam 4 tahun terakhir. Perjalanan hari ini sebenarnya lebih dari sekadar menemukan jejak tetapi juga menemukan jejak baru.

Pertama, kami singgah sebentar di Gereja Katolik St Maria Assumpta, Pakem. Mampir di sekretariat paroki untuk menitipkan surat. Kemudian, kami menuju Rumah Budaya-nya Romo Sindhunata, Oemah Petroek. Tempat ini baru bagi saya. Dulu, sudah tahu namanya tetapi tidak tahu tempatnya. Saya senang, hari ini bisa tiba di tempat ini.

Sebelum berkeliling di kompleks yang asri ini, kami membeli buku Dari Jurang yang Dalam karangan Rm Sindhunata. Saya sudah mengincar buku ini sejak lama. Diterbitkan tahun 2014 dan dicetak untuk kedua kalinya pada 2015. Inilah salah satu penulis yang saya suka dalam dunia tulis menulis saya.

Setelah membayar di kasir, kami berkeliling. Ada beberapa rumah Joglo yang besar tempat pertunjukan seni. Ada pameran patung-patung. Ada kolam bercorak seni. Masih banyak pemandangan budaya lainnya. Rumah ini memang menjadi rumah seni, budaya, dan meditasi. Ulasannya nanti akan muncul di kemudian hari. Untuk kali ini, sekian saja.

Jejak itu kini ditemukan kembali. Ada jejak baru yang juga pasti akan dikenang. Setiap peristiwa akan menjadi jejak dan setiap jejak akan dicari kembali. Itulah siklus kehidupan. Indah dikenang, kangen diulangi. Terima kasih semuanya.

Quezon City, 10/12/17
Gordi SX

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.