UNDANGAN YANG MENGGEMA
Perkenalan tanpa perjumpaan langsung kiranya belum lengkap. Namun,
perjumpaan tanpa didahului perkenalan rasanya mendadak. Keduanya mesti lengkap
agar bisa menjadi pertemuan yang mengharukan.
Inilah yang saya alami di
kota Jogja. Setelah kejutan di Kaliurang kemarin, kini kejutan kedua muncul.
Keluarga saya mengundang saya ke rumah mereka. Masih di sekitar Kaliurang,
tepatnya di Turi.
Undangan ini sebenarnya sudah
lama. Saat masih di Pekanbaru, kemudian ke Flores, undangan itu sudah menggema.
“Datanglah ke rumah kakak,” demikian inti undangan itu. Singkat, padat, dan
penuh perhatian.
Saya sebenarnya kenal dengan
Kakak saya ini melalui facebook. Maklum, sama-sama merantau sehingga jarang
bertemu di kampung. Saya kenal keluarganya dan dia mengenal keluarga saya.
Tetapi—tidak seperti keluarga kami—kami sebenarnya belum pernah bertemu.
Melalui facebook-lah
pertemuan itu bermula. Saya sengaja selipkan agenda pertemuan ini selama
persinggahan di Jogja. Dan, sykurlah hari pertama dan kedua di Jogja, saya isi
dengan perjumpaan ini.
Undangan ini rupanya menjadi
nyata. Siang hari, saya dijemput Kakak saya ini. Kemudian kami ke rumahnya. Di
sinilah pusat Salak khas Jogjakarta. Sayang, karena hujan, kami belum bisa
menikmati salak ini.
Seperti Salak yang memuaskan,
pertemuan kami sungguh memuaskan. Kami berbagi banyak cerita: di kampung,
pengalaman perantauan, dan sebagainya. Cerita ini menjadi bagian dari serpihan
pengalaman kami. Meski baru pertama kali, perjumpaan ini seperti sudah ke
sekian kali saja. Ini karena pengalaman kami rupanya cukup banyak untuk
disambung dengan perjumpaan ini.
Saya merasa bersyukur pada
Tuhan atas perjumpaan ini. Andai di facebook tidak saling sapa, pertemuan ini
tidak terjadi. Andai di facebook tidak saling berbagi, cerita dan pengalaman
kami tidak berkaitan.
Setelah istirahat semalam di
rumah ini, esok harinya saya kembali ke Jogja. Perjumpaan ini sungguh membekas
bagi saya. Dalam perjalanan pulang—dalam mobil—saya berangan-angan agar suatu
saat bisa kembali ke rumah Kakak saya ini.
Untuk keluarga Kak Dina, saya
ucapkan Terima Kasih atas banyak hal. Keramahan yang saya terima, kesediaan
untuk menjemput dan mengantar kembali, serta berbagai cerita yang dibagikan.
Indahnya kekeluargaan yang terus dipererat di mana saja kita berada.
Salam kekeluargaan.
Quezon City, 11/12/17
Gordi SX
Posting Komentar