Yang Unik di Malilimo
Rumah umat di Malimo, foto dok. pribadi |
Tempat mandinya sederhana. Tidak ada
kamar mandi. Hanya
ada drum penampung air. Dekat dengan dapur rumah. Untunglah suasana sudah
gelap. Tidak ada orang yang lalu lalang. Di situ juga ada
banyak pohon cokelat. Airnya segar, dingin.
Setelahnya, kami kembali ke rumah
bajak. Setelah
minum-minum teh sebentar, kami makan malam. Inilah makan
malam kedua bersama masyarakat Mentawai. Makan tanpa sendok. Menjadi hal baru
bagi saya setelah sekian lama tidak pernah makan pakai sendok. Ini khas
Mentawai. Makanannya enak. Nasi plus ikan khas Mentawai.
Setelah makan, kami bersama pak bajak menuju
rumah seorang bapak untuk persiapan ibadat mingguan besok. Persiapannya berupa doa bersama. Saya menikuti saja doa ini karena
menggunakan bahasa Mentawai. Saya tidak mengerti tetapi bisa menebak sekarang
doa ini yang dipanjatkan.
Setelah doa kami berbincang-bincang
dan sel;anjutnya menuju rumah penginapan. Bapak yang menerima kami di rumah
penginapan ramah sekali. Rumah sederhana tetapi menjadi rumah mewah untuk
ukuran kampung Malilimo. Lantai semen dan berdinding papan. Atap seng. Kamar
mandi lengkap tetapi airnya berharap pada air hujan.
Kamar kami dipersiapkan cepat. Ada
kasur dan selimut plus bantal. Menurut Kornel, kamar ini termasuk mewah. Ada
yang hanya berupa tikar saja. Lalu, kami membentangkan kelambu yang kami bawa
dari pastoran. Kornel memang hebat, sudah menyiapkan perlengkapan.
Kami tidur nyenyak malam ini. Bangun
besok pagi lalu mandi. Kali ini mandi di air sumur. Airnya berwarna
kekuning-kuningan. Tetapi ini air bersih untuk ukuran Siberut. Mungkin warnanya
saja yang kelihatan tidak bersih.
Setelah mandi, kami sarapan. Sarapan dua kali. Di rumah ini dan rumah bajak gereja. Minum the
hangat dan makan ubi serta roti dan pisang goreng. Enakkkk.
Selanjutnya kami menyiapkan diri untuk ikut
ibadat mingguan di gereja Katolik Stasi Malilimo.
Di gereja sudah berkumpul anak-anak sekolah
dans ebagian umat. Ada yang di dalam ada pula myang di
luar. Pagi-pagi tadi, beberapa anak membersihkan gereja. Luar dan dalam. Gereja
pun tampak bersih ketika umat masuk dan siap berdoa. (bersambung)
Siberut-Mentawai-Sumbar, 10/5/2013
Gordi
Sebelumnya:
Posting Komentar