Halloween party ideas 2015



Yang Unik di Malilimo

Rumah umat di Malimo, foto dok. pribadi
Saya dan Kornel menuju rumah bajak (pengurus) gereja. Suasana mulai malam. Untunglah Kornel masih ingat rumahnya. Bapak ini bersama keluarganya menerima kami. Kami mandi lebih dulu.

Tempat mandinya sederhana. Tidak ada kamar mandi. Hanya ada drum penampung air. Dekat dengan dapur rumah. Untunglah suasana sudah gelap. Tidak ada orang yang lalu lalang. Di situ juga ada banyak pohon cokelat. Airnya segar, dingin.

Setelahnya, kami kembali ke rumah bajak. Setelah minum-minum teh sebentar, kami makan malam. Inilah makan malam kedua bersama masyarakat Mentawai. Makan tanpa sendok. Menjadi hal baru bagi saya setelah sekian lama tidak pernah makan pakai sendok. Ini khas Mentawai. Makanannya enak. Nasi plus ikan khas Mentawai.

Setelah makan, kami bersama pak bajak menuju rumah seorang bapak untuk persiapan ibadat mingguan besok. Persiapannya berupa doa bersama. Saya menikuti saja doa ini karena menggunakan bahasa Mentawai. Saya tidak mengerti tetapi bisa menebak sekarang doa ini yang dipanjatkan.

Setelah doa kami berbincang-bincang dan sel;anjutnya menuju rumah penginapan. Bapak yang menerima kami di rumah penginapan ramah sekali. Rumah sederhana tetapi menjadi rumah mewah untuk ukuran kampung Malilimo. Lantai semen dan berdinding papan. Atap seng. Kamar mandi lengkap tetapi airnya berharap pada air hujan.

Kamar kami dipersiapkan cepat. Ada kasur dan selimut plus bantal. Menurut Kornel, kamar ini termasuk mewah. Ada yang hanya berupa tikar saja. Lalu, kami membentangkan kelambu yang kami bawa dari pastoran. Kornel memang hebat, sudah menyiapkan perlengkapan.

Kami tidur nyenyak malam ini. Bangun besok pagi lalu mandi. Kali ini mandi di air sumur. Airnya berwarna kekuning-kuningan. Tetapi ini air bersih untuk ukuran Siberut. Mungkin warnanya saja yang kelihatan tidak bersih.

Setelah mandi, kami sarapan. Sarapan dua kali. Di rumah ini dan rumah bajak gereja. Minum the hangat dan makan ubi serta roti dan pisang goreng. Enakkkk.

Selanjutnya kami menyiapkan diri untuk ikut ibadat mingguan di gereja Katolik Stasi Malilimo.

Di gereja sudah berkumpul anak-anak sekolah dans ebagian umat. Ada yang di dalam ada pula myang di luar. Pagi-pagi tadi, beberapa anak membersihkan gereja. Luar dan dalam. Gereja pun tampak bersih ketika umat masuk dan siap berdoa. (bersambung)

Siberut-Mentawai-Sumbar, 10/5/2013
Gordi


Sebelumnya:



Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.