Masuk
yang Kedua Kalinya
foto dari google |
Canello
tampak kuat lagi setelah disuntik tadi siang. Waktu pergi, dia sedikit lemas.
Waktu pulang, sudah bisa lompat dari mobil. Ini tanda-tanda baik.
Kami
bingung saat memberi obat pada Canello. Ada 1 obat yang harus diberikan sebelum
makan dan 2 lainnya sesudah makan. Masalahnya, Canello tidak makan. Lalu
bagaimana? Ya obat-obat itu diberikan sekaligus.
Kami
menghancurkan obat-obat itu sehingga menjadi seperti bubur. Ada kuah daging
juga, dicampur dalam obat yang sudah hancur itu. Itu yang kami berikan pada
Canello. Kami membuka mulutnya dan menyuap obat itu. Dia bisa meneguk entah
karena suka kuahnya atau karena kami paksa. Mulutnya mula-mula sulit dibuka.
Kemudian, terbuka. Dan, kami langsung masukan obat.
Pagi
ini (4/4/’13), Canello tampak lemas. Dia tidak kuat lagi. Kami menyuap kuah
pada pagi hari. Siangnya dia makin lemas. Sorenya, kami bawa dia ke RSH lagi.
Dia rupanya tidak kuat lagi.
Kami
masuk RSH pukul 16.00. Kami turunkan Canello lalu daftar di loket. Sore ini
antrian tidak lama. Tidak banyak “pasien”. Canello ditimbang lagi lalu dibawa
ke ruang pemeriksaan.
Dokter
menganalisa kesehatan Canello. Kali ini dokternya lain. Kemarin, dokter lelaki,
kali ini dokter perempuan. Sama saja. Mereka semua dokter yang ahli dalam
bidangnya.
Canello
diinfus, diberi cairan pengganti dalam tubuhnya. Lalu dirawatinap. Dokter
menganjurkan demikian. Dan, kami setuju. Sebab, keadaannya makin kritis.
Saya
disuruh untuk menandatangani surat keterangan rawat inap. Setelahnya diminta
membayar uang muka Rp. 200.000. Wah mahal sekali. Kalau Canello tidak sembuh,
sia-sia saja perjuangan kami. Dokter berharap—seperti kami juga—agar Canello
sembuh.
Kami
tinggalkan Canello. Petugas loket memberitahu jam besuk. Dari pukul
10.00-17.00. Wah RSH ini ada aturan besuknya juga. Tidak sembarang.
Menurut
seorang perawat yang kami temui, di luar jam besuk, RSH masih bisa menerima
pasien. Tetapi, khusus yang keadaannya darurat. Kalau untuk pemeriksaan saja,
tidak dilayani.
Jadwal
operasional RSH setiap hari kerja. Hari libur dan hari Minggu tutup. Pada hari
Minggu, kalau ada pasien yang darurat bisa dilayani. Pintu RSH diketuk saja,
akan dibukakan pintu. Pintu memang selalu ditutup pada waktu bukan jam
operasional. Demikian perawat itu menjelaskan pada kami.
Setelahnya
kami pulang. Kami berharap Canello sembuh dan kuat lagi. Kalau tidak, kami
kehilangan anjing kesayangan. Sembuhkah Canello? Tunggu kisah lanjutannya. (bersambung)
PA, 8/413
Gordi
Posting Komentar