Halloween party ideas 2015



Jalan-jalan di Kota Padang

Jembatan Siti Nurbaya, foto oleh wiserzl
Salah satu impian saya adalah jalan-jalan di kota Padang. Impian ini terus saya hidupi. Ketika di Padang pada Senin, 6 Mei 2013, saya ingin jalan-jalan sebentar tetapi rupanya tidak cukup waktu. Kami tiba siang dan sorenya harus berangkat ke Mentawai. Saya tidak menyesal karena tujuan akhir perjalanan saya dan sahabat saya adalah Mentawai yang meliputi Siberut dan Sikabaluan. 

Tetapi saya tetap ingin jalan-jalan mengelilingi kota Padang. Saya mau lihat jembatan Siti Nurbaya yang terkenal itu. Juga pelabuhan Teluk Bayur yang terkenal dalam roman masa lalu. Dua tempat ini hanya contoh saja. Ada juga tempat lainnya.

Impian ini akhirnya terwujud pada Selasa, 14 Mei 2013. Saya tiba pagi hari, pukul 6 WIB di Padang. Semalaman mengarungi lautan dari Mentawai. Saya tidak punya teman di Padang untuk jalan-jalan. Tetapi saya nekat untuk keliling kota Padang. Saya mencari informasi di google map. Namun saya tidak melanjutkan karena ada pesan dari teman di Mentawai. Dia punya teman di Padang. Dia juga sudah menghubunginya untuk menemani saya jalan-jalan di kota Padang. Saya pun bertemu dia dan kami jalan-jalan.

Saya pakai motor Revo-Merah dari rumah kami. Lalu menuju daerah kosnya di kawasan pantai. Saya lupa nama daerahnya. Dari situ kami berjalan. Ada taman budaya. Lalu kami ke jembatan Siti Nurbaya. Saya pikir jembatan ini besar. Ternyata kecil dan berupa jembatan layang saja. Tetapi, menurut teman saya di Padang, di sini banyak orang berkumpul jika malam hari. Jembatan ini memang punya daya tarik. Namanya saja sudah termasyur di novel tua. Saya hanya berhenti sebentar di sini.

Lalu, kami ke pelabuhan Teluk Bayur. Rupanya pelabuhan ini cukup besar. Namanya termasyur juga di novel. Di sini orang menyebutnya pelabuhan Bungus. Entahkah ada alasannya. Teman saya juga tidak bisa menjelaskan nama ini. Dia hanya tahu, ini pelabuhan Bungus. Dan dia tahu juga yang dimaksud Pelabuhan Teluk Bayur adalah pelabuhan Bungus ini.
Saya tidak mengabdikan gambar kedua tempat ini karena tidak ada kamera. Seperti perjalanan tanpa arti. Tetapi bagi saya perjalanan ini menarik dan berarti bagi saya. Saya mengenal tempat bersejarah bukan saja dari novel tetapi juga bisa melihatnya secara langsung. Selain itu, saya juga bisa berkenalan dan bercerita dengan sahabat saya di Padang.

Dari sini, kami juga sempat melewati gedung Gereja Katedral Padang dan beberapa sekolah swasta Katolik di kota ini. Di sini masyarakatnya mayoritas Muslim tetapi ternyata orang Katolik juga punya fasilitas pendidikan dan kesehatan untuk umum. Sebut saja namanya RS Yos Sudarso, Padang dan sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Prayoga.

Sore hari, saya kembali ke rumah. Sebelumnya kami mencetak foto untuk teman saya di Mentawai. Foto ini akan dikirim ke sana oleh sahabat saya di Padang. Sambil menunggu cetakan itu kami mampir di warung makan. Menikmati Soto Ayam ala Padang. Uenak......

Esok harinya saya kembali ke Jakarta. Bagaimana menariknya perjalanan ke Jakarta ini? Lihat kisahnya. (bersambung)

Padang, 14/5/13
Gordi


Sebelumnya:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.