Ke Jakarta dengan
Lion Air
bandar udara Minangkabau, foto oleh awesome sumbar |
Dalam Lion Air
ini, saya bersama sahabat saya, Rm Tri Mulyono SX. Kami sama-sama ke Jakarta. Dia
akan ke Bintaro dan saya akan ke Cempaka Putih. Dia dijemput oleh sabahat dari
Bintaro sedangkan saya naik DAMRI. Di sinilah bedanya. Tetapi kami berangkat
bersama dari Padang hingga turun dari pesawat Lion Air di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.
Dari rumah di Padang, kami diantar oleh sahabat kami, Br
Manuci SX ke bandara Minangkabau. Naik mobil Kijang Inova baru. Mobil baru ini
gesit dan cepat. Badannya agak lebar. Raungan mesinnya tampak jantan. Mobil ini
memang masih baru. Wajar kalau tenaganya masih segar. Apalagi Br
mengendalikannya dengan kencang.
Kami turun di bandara. Saya mengambil tas-tas kami dalam
mobil. Kemudian, masuk ruang check in.
Lancar. Hanya berhenti sebentar di antrian check
in pertama. Di ruang tunggu berhenti hanya 30 menit saja. Setelahnya, kami
masuk pesawat.
Penerbangan Padang-Jakarta ini memakan waktu 1,5 jam. Mengasyikkan.
Ada perbedaan dengan menumpang Sriwijaya
Air waktu datang dari Jakarta. Di situ penumpang diberi snack. Di sini tidak. Saya ingat waktu
terbang bersama Lion Air dari Makasar,
selama 2 jam, penumpang diberi snack.
Mungkin karena penerbangannya kurang dari 2 jam. Atau mungkin karena
penerbangannya masih pagi, sebelum jam 12. Segala kemungkinan bisa dibuat.
Meski tanpa snack,
saya bisa tidur sebentar dalam perjalanan. Suhu dalam pesawat yang amat dingin
membuat saya tertidur. Untung ada jaket. Menghangatkan badan, menahan dinginnya
suhu. Meski masih terasa dingin.
Sampailah kami di bandara Cengkareng. Kami keluar cepat
karena tidak ada bagasi. Kami membawa masing-masing 2 tas kecil. Tidak perlu
masuk bagasi. Sahabat saya menunggu jemputan sedangkan saya menuju loket DAMRI.
Saya membeli tiket tujuan Rawamangun dengan harga Rp
25.000. Menunggu selama 15 menit, lalu jalan. Kali ini saya beruntung. Satu kali
saya menunggu hingga 30 menit. Naik mobil DAMRI terasa nyaman. AC-nya dingin. Jalannya
nyaman juga. Kali ini tidak macet.
Saya turun di perempatan Rawamangun. Ambil bajaj dari Rawasari
ke Cempaka Putih Raya. Bayar Rp 7.000. terima kasih tukang bajaj, engkau mau
mengantarku. Tiba kembali di rumah impian. Saya makan siang lalu istirahat. Berapa
lama dan apa saja yang saya lakukan di Jakarta? (bersambung)
Jakarta, 15/5/13
Gordi
Sebelumnya:
Posting Komentar